Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan presiden berikutnya tidak boleh takut meskipun digugat oleh negara mana pun.
Dia mencontohkan sikapnya dalam menyetop ekspor bahan mentah seperti kelapa sawit, nikel, dan bauksit, namun tetap menerapkan kebijakan itu meski digugat Uni Eropa.
"Saya titip kepada pemimpin berikut jangan takut digugat oleh negara mana pun. Kalau digugat, cari pengacara, lawyer terbaik agar kita menang," kata Jokowi pada Puncak Musra di Jakarta, Minggu (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi berkata pemimpin berikutnya harus sadar Indonesia diberkati sumber daya alam. Presiden berikutnya, harus berani melindungi kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran rakyat.
Ia tidak ingin penerusnya takut menghadapi gugatan-gugatan dari negara lain. Jokowi juga tak ingin pemimpin berikutnya ragu melindungi sumber daya karena desakan negara lain.
"Kalau pemimpin tidak berani, pasti mundur, minta ampun. Digugat mundur, minta ampun. Jangan mimpi negara ini menjadi negara maju," ucap Jokowi.
Meski demikian, ia tidak menyebut spesifik siapa sosok yang cocok menjadi presiden berikutnya. Dia menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada partai politik.
"Karena menurut konstitusi itu yang bisa mencalonkan itu adalah partai atau gabungan partai," ujarnya.
Sebelumnya, Musra digelar di sekitar 30 provinsi oleh relawan Jokowi. Gelaran itu menjaring nama capres dan cawapres.
Tiga nama yang mendapat dukungan paling banyak adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto.