Surplus Neraca Dagang Gagal Angkat Rupiah dari Rp14.804 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.804 per dolar AS pada Senin (155/5) sore. Mata uang Garuda melemah 54 poin atau 0,37 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.812 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,30 persen, baht Thailand menguat 0,80 persen, peso Filipina melemah 0,51 persen, won Korea Selatan melemah 0,18 persen, dan yuan China menguat 0,11 persen.

Dolar Singapura menguat 0,08 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sedangkan mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,25 persen, poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, dan franc Swiss menguat 0,07 persen.

Sedangkan, dolar Australia menguat 0,59 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,27 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah disebabkan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang tidak terlalu menggembirakan.

"Neraca perdagangan walau kembali surplus dan lebih tinggi dari perkiraan, namun ekspor dan impor turun lebih besar dari perkiraan," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Ia menambahkan rupiah juga tertekan penguatan dolar AS. 

[Gambas:Video CNN]