PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh dan mewujudkan upaya Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Di sisi lain, Pertamina juga tetap berkomitmen untuk menjamin ketersediaan energi nasional.
Demikian dikatakan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/5) kemarin.
"Sebagai perusahaan energi, kita tentu mensupport pemerintah dalam pencapaian Net Zero Emission di tahun 2060, namun prioritas utama Pertamina juga tetap menjamin ketersediaan dan keamanan energi. Jadi energy security," ujar Nicke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nicke, dalam Rencana Umum Energi Nasional sampai dengan tahun 2060, porsi komponen minyak dan gas dalam bauran energi nasional terus mengalami penurunan. Namun begitu komponen migas ini masih tetap dibutuhkan masyarakat dan sejumlah pihak.
"Karena mayoritas kebutuhan energi untuk transportasi dan industri masih dari energi fosil, maka kita akan tetap mensupport pemerintah untuk meningkatkan produksi migas, di mana minyak ditargetkan meningkat menjadi 1 juta barel per hari dan gas meningkat 12 BSCFD," ungkapnya.
Namun, lanjut Nicke, untuk mendukung upaya menuju NZE, Pertamina mengubah cara bisnis menjadi Green Operation. Hal ini dilakukan dengan menggunakan parameter Environment, Social, and Governance (ESG). Dengan konsep ESG ini, ada tiga inisiatif yang dilakukan Pertamina untuk mengurangi karbon.
Pertama, mengurangi penggunaan peralatan-peralatan yang sudah tidak efisien dengan melakukan peremajaan, agar lebih hemat bahan baku. Kedua, energi gas buang yang selama ini terbuang ke udara dan menimbulkan polusi, kini diproses lagi menjadi energi.
Dari semua inisiatif ini, lanjut Nicke, sampai 2022 lalu, Pertamina Group sudah berhasil menurunkan 31 persen karbon emisi dalam operasionalnya, dari hulu hingga hilir.
"Ini kita belum bicara pada scope ketiga, yaitu final product, seperti Biodisel tentu angkanya akan lebih besar," ujarnya.
"Artinya, Pertamina tetap menjaga ketersediaan energi tapi kita juga komit untuk menurunkan karbon emisi dengan berbagai upaya," tandas Nicke.
(osc)