Bahlil Sebut Ada Negara Berusaha Ganjal Hyundai Tanam Rp22 T di RI

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2023 18:34 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan ada negara yang berusaha mengganjal Hyundai berinvestasiRp22,9 triliun di RI. ( Bloomberg via Getty Images/Bloomberg).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan ada negara yang tidak ingin Hyundai berinvestasi di Indonesia senilai US$1,55 miliar atau Rp22,9 triliun (kurs Rp14.817 per dolar AS).

"Jadi, waktu kita mau tanda tangan ini (proyek Hyundai) banyak negara tertentu yang tidak ingin Hyundai masuk, mobil listrik ini, saya harus ngomong. Saya tidak mengatakan negara mana tetapi ada negara yang tidak pingin ini barang masuk," kata Bahlil, dikutip dari Antara, Selasa (16/5).

Ia mengatakan investasi Hyundai ke Indonesia diawali dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pada November 2019. Saat itu, penandatanganan MoU disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui-sun.

Bahlil bercerita saat penandatanganan MoU tersebut, banyak pihak meragukan realisasi investasi Hyundai tersebut, terlebih terkait rencana produksi mobil listrik. Belum lagi kondisi pandemi covid-19 yang melanda pada 2020.

Kemudian, fase kedua investasi Taiwan berfokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan, pusat pelatihan, dan produksi Hyundai akan diekspor sebanyak 70 persen.

Per Maret 2022, pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat, disebut telah berhasil memproduksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5.

"Alhamdulillah sekarang Hyundai produknya sudah bisa dipakai orang Indonesia dan orang Indonesia cinta betul terhadap mobil listrik. Saking cintanya sekarang antre 6 bulan sampai 8 bulan baru bisa dapat mobil di showroom," kata Bahlil.



(fby/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK