Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2023.
Moda transportasi ini memiliki sejumlah perbedaan dengan LRT Jakarta yang telah lebih dulu beroperasi di ibu kota.
Melansir berbagai sumber, berikut tiga perbedaan LRT Jabodebek dan LRT Jakarta:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LRT Jakarta melintasi enam stasiun, yaitu Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.
Sementara LRT Jabodebek, akan melintasi rute dari Cibubur - Cawang, Cawang - Dukuh Atas, dan Lintas Bekasi Timur ke Cawang.
Jumlah stasiun yang akan beroperasi mencapai 17 dengan 1 stasiun terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
LRT Jakarta dioperasikan oleh PT Lintas Raya Terpadu Jakarta/LRT Jakarta yang merupakan anak usaha dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Persero).
Adapun LRT Jabodebek dijalankan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI.
Tarif tiket LRT Jakarta sudah ditetapkan sejak per tanggal 1 Desember 2019 sebesar Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan berlaku sama untuk jarak jauh maupun dekat semua stasiun.
Sementara itu, tarif LRT Jabodebek belum ditentukan hingga saat ini. Namun, KAI mengusulkan tarif LRT Jabodebek jarak pendek adalah Rp5.000 per orang. Lalu, tarif paling jauh di kisaran Rp24 ribu-Rp25 ribu. Sedangkan rata-rata tarif LRT Jabodebek ada di angka Rp15 ribu per orang.
Kendati, tarif disebut bisa jauh lebih murah karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal memberikan subsidi.