Pengamat transportasi MTI sekaligus Akademisi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno khawatir pemberian insentif kendaraan listrik akan menambah kemacetan lalu lintas.
Ia khawatir jika mobil dan motor listrik nantinya justru berjejalan di jalanan dan menambah kemacetan.
"Insentif itu jangan sampai akhirnya justru dinikmati orang yang tidak berhak atau orang kaya serta memicu kemacetan di perkotaan," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dikhawatirkan terjadi adalah makin bertambahnya kendaraan pribadi yang berjejal di jalan," lanjutnya.
Menurutnya, harapan program ini bisa mengurangi konsumsi BBM dan menekan emisi karbon berpotensi jauh panggang dari api.
Djoko menyebut yang terjadi nantinya adalah penambahan konsumsi energi dan makin bertambahnya kendaraan pribadi yang berjejal di jalan.
"Pihak yang akan diuntungkan dari program ini hanya kalangan produsen kendaraan listrik," ujarnya.
Secara tidak langsung, program ini menjadi cara pemerintah untuk menjaga investasi kendaraan listrik di Indonesia dan mencoba menarik investor baru.
Djoko mengusulkan, jika pemerintah ingin menawarkan win-win solution, maka distribusi kendaraan listrik jangan banyak di kota yang sudah padat dan macet.
Terlebih, kata Djoko, sekitar 80 persen kecelakaan disebabkan oleh sepeda motor. Pemerintah harus mampu mengurangi penggunaan sepeda motor yang berlebihan.
"Jika tidak, dampaknya sudah seperti sekarang," ucap dia.
Lihat Juga : |
Menurutnya, program tersebut juga harus tepat sasaran. Dia menyebut warga yang bisa beli motor dan mobil ada kelompok orang mampu tidak perlu diberikan subsidi atau insentif.
"Maka dari itu, insentif sepeda motor listrik diprioritaskan untuk daerah terluar, tertinggal, terdepan dan pedalaman (3TP) yang kebanyakan berada di luar Jawa," tuturnya.
Pemerintah menggulirkan program bantuan pemerintah atau insentif untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai pada Maret tahun ini.
Program tersebut diklaim untuk mendorong percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan menarik investor kendaraan listrik masuk ke Indonesia.