Rupiah Keok di Rp14.972 Akibat Tingginya Inflasi AS

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.972 per dolar AS pada Senin (29/5) sore. Mata uang Garuda melemah 17 poin atau minus 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp14.973 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Mata uang di kawasan Asia juga dominan ditutup di zona merah. Dolar Singapura turun 0,04 persen, rupee India melemah 0,11 persen, yuan China minus 0,17 persen, ringgit Malaysia jatuh 0,20 persen, dan peso Filipina amblas 0,61 persen.

Sedangkan penguatan dialami dolar Hong Kong yang naik 0,04 persen, baht Thailand plus 0,09 persen, yen Jepang tumbuh 0,11 persen, dan won Korea Selatan melesat 0,20 persen.

Sementara, mata uang negara maju dominan menguat. Poundsterling Inggris turun 0,02 persen, euro Eropa naik 0,03 persen, franc Swiss plus 0,15 persen, dolar Kanada melesat 0,13 persen, dan dolar Australia meroket 0,28 persen.

Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah tertekan penguatan dolar AS. Hal ini menyusul data inflasi price consumption expenditure (PCE) AS yang lebih tinggi.

"Investor sekarang mengantisipasi 68 persen kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Juni mendatang," katanya kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]