Lion Air Group membeberkan tujuh alasan mengapa penerbangan maskapainya sering mengalami keterlambatan atau delay.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya sebetulnya tidak mau mengecewakan penumpang yang telah memilih mereka. Namun memang masalah terkadang sulit untuk dihindari.
"Lion Air Group menyampaikan penjelasan keterlambatan penerbangan tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk maskapai dan penumpang. Maskapai penerbangan terus berusaha mengurangi keterlambatan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (10/6) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, keterlambatan penerbangan bisa terjadi karena berbagai variabel. Setidaknya, ada tujuh penyebab mengapa maskapai Lion Group sering mengalami keterlambatan:
1. Cuaca kurang baik. Ia mengatakan cuaca yang tidak menentu, seperti hujan deras, kabut tebal, petir, badai, angin dan kondisi cuaca ekstrem lainnya merupakan penyebab utama keterlambatan.
Itu katanya mempengaruhi keamanan penerbangan. Karena itu, maskapai akan menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk terbang dengan aman.
2. Kedisiplinan penumpang. Ia mengatakan dalam beberapa kasus ada penumpang yang melanggar aturan seperti bercanda bom, tidak ada surat kesehatan saat sakit.
3. Keterlambatan penumpang. Danang mengatakan masalah ini sering berdampak pada keterlambatan penerbangan. Jika penumpang terlambat dan pesawat harus menunggu mereka, maka jadwal penerbangan akan terganggu sehingga keterlambatan susah untuk dihindari.
4. Barang bawaan penumpang yang melebihi kapasitas. Danang mengatakan jika banyak penumpang membawa barang bawaan yang banyak atau berukuran besar, proses boarding pesawat dapat menjadi lebih lambat.
5. Keterlambatan pesawat sebelumnya. Danang mengatakan jika pesawat mengalami keterlambatan sebelumnya seperti karena faktor cuaca atau kondisi lain, maka penerbangan berikutnya dengan pesawat tersebut juga akan terlambat.
6. Gangguan teknis. Menurutnya, maskapai memprioritaskan keamanan dan kelayakan pesawat sehingga perbaikan secara tidak berjadwal harus dilakukan sebelum penerbangan dilanjutkan yang memang berpengaruh pada keterlambatan jadwal terbang.
7. Faktor operasional lainnya. Danang mengatakan faktor operasional ini bisa disebabkan oleh kepadatan lalu lintas udara yang menyebabkan antrean lepas landas dan mendarat, pembatasan yang diberlakukan di bandar udara, atau pemogokan (demo) di suatu wilayah yang mampu mempengaruhi operasional maskapai penerbangan.
(ldy/pta)