Rupiah Loyo ke Rp14.862 Menunggu Kebijakan Bunga Acuan The Fed

Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.862 per dolar AS pada Senin (12/6) sore. Mata uang Garuda melemah 22 poin atau 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.874 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,01 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,027 persen, dan yuan China melemah 0,16 persen.

Dolar Singapura menguat 0,13 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,25 persen, poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dan franc Swiss menguat 0,11 persen.

Dolar Australia menguat 0,36 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,09 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah karena investor masih menunggu hasil keputusan rapat FOMC the Fed mengenai kebijakan suku bunga.

"Investor cenderung wait and see mengantisipasi data inflasi AS besok dan pertemuan FOMC lusa yang diperkirakan besar kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga," jelasnya kepada CNNIndonesia.com.

Meski bank sentral AS diprediksi tidak menaikkan suku bunga, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah AS terus naik.

[Gambas:Video CNN]