Sehelai kain ternyata mampu 'menjuntai' hingga Malaysia. Bahkan, kain tersebut terus dijahit demi membuka 1.000 lapangan kerja di Tanah Andalas.
Itulah sepotong perjalanan panjang Elsa Maharrani yang sukses membesarkan brand fesyen Maharrani dan Hamka. Dua brand yang kini merambah Negeri Jiran itu bermula dari beberapa helai kain saja.
Dara kelahiran 5 Maret 1990 itu bergulat dengan keresahan hidup di pinggiran Padang, Sumatra Barat, tepatnya di Simpang Koto Tingga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elsa mengibaratkan geliat ekonomi warga kampungnya seperti 'pagi dan petang', petang dapat uang lantas habis seluruhnya saat fajar datang.
Lalu muncul ide dari sang suami, Fajri Gufran Zainal, untuk melebarkan bisnis online shop keluarga ke arah pemberdayaan masyarakat setempat. Terciptalah Kampung Jahit yang eksis di pinggiran Padang tersebut sejak 2019.
Elsa berucap ada banyak kendala yang dihadapi dalam merealisasikan gagasan tersebut. Dimulai dari terbatasnya kain, keengganan masyarakat setempat hidup dari menjahit, dilema upah pekerja, hingga hantaman pandemi covid-19.
"Enggak ada yang mau di kampung kami diupah dengan standar yang enggak kayak di Jawa. Tapi kami meyakini, kami niatnya bangun kampung, alhamdulillah ketemu satu orang penjahit, lalu penjahit kedua, ketiga, dan alhamdulillah sekarang sudah lebih dari 74 yang tergabung," cerita Elsa dalam Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards 2023 di Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu (14/6).
Pada akhirnya, lahir banyak penjahit andal di kampung tersebut dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai lulusan Sekolah Dasar (SD) hingga jebolan Strata 2 (S2).
Elsa bahkan kini memberdayakan perempuan difabel agar bisa mendapatkan penghidupan yang layak.
Kampung Jahit makin kesohor setelah Elsa dan Fajri menjadi salah satu peraih Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada 2020. Penghargaan serta dukungan dari PT Astra Internasional Tbk membawa brand Maharrani dan Hamka menjahit asa untuk menciptakan 1.000 lapangan kerja di masa depan.
"Rencana ke depan bukan hanya 74 (pekerja), tapi 1.000. Mimpi kami adalah menciptakan 1.000 lapangan pekerjaan," tegasnya.
"Sebelumnya, di 2019 itu kami enggak punya workshop. Kebetulan ketika menang SATU Indonesia Awards kami dapat hadiah Rp60 juta. Itu kami bangun untuk workshop pertama. Alhamdulillah di 2023 ini kita ada 3 bangunan dan bangunan keempat dua lantai lagi dibangun," sambung Elsa.
Elsa juga berbagi kisah ketika merek fesyen miliknya sukses merambah pasar global. Mulanya, ia mengikuti pameran di Malaysia International Show Case pada 2022.
"Di sana kami ketemu buyer karena fasyen Malaysia itu salah satu kiblatnya Indonesia ya kan. Jadi ketemu vendor-vendor yang nyari, mereka mau jadi suplier juga di sana. Di situlah kita ketemu sama salah satu pengelola mal, mereka mau bikin Nusantara Fashion House di Strand Mall Malaysia. Di situ mereka ajak kerja sama," ungkapnya.
Elsa menyebut tanda tangan kerja sama lantas dibuat dalam gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2022. Akhirnya, produk fesyen Maharrani dan Hamka bisa diekspor ke Negeri Jiran hingga sekarang.