Jokowi Ingin RI Tiru Korsel Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2023 15:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia meniru Korea Selatan (Korsel) yang bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia meniru Korea Selatan (Korsel) yang bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia meniru Korea Selatan (Korsel) yang bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Negeri Ginseng itu disebut bisa keluar dari middle income trap dalam waktu delapan tahun.

Menurut, Jokowi hal itu terjadi karena Korsel memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tahun 1987, GDP (pendapatan domestik bruto/ PDB) mereka masih di US$3.500. Kemudian GDP di 1995, delapan tahun setelah itu melompat menjadi US$11.800. Lompatan seperti ini yang perlu kita tiru," kata Jokowi dalam Peluncuran Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6).

Jokowi menyebut Indonesia harus mencontoh Korsel yang memiliki SDM yang fokus pada teknologi dan produktivitas. Apalagi Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030-an.

"SDM ini kekuatan besar kita. Jangan hanya menang dari segi jumlah tapi juga harus dari segi kualitas, baik fisik, skil, karakter produktif, karakter disiplin. Ini yang harus kita benahi total," kata Jokowi.

Jokowi menyebut kualitas SDM merupakan hal pokok yang menjadi acuan demi mencapai cita-cita Indonesia Emas di 2045. Hal pokok lainnya adalah stabilitas negara serta kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Pada 2045, Jokowi menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$30.300 pada 2045. Sedangkan pada tahun ini pendapatan per kapita diperkirakan mencapai US$5.030.

Sementara untuk tingkat kemiskinan, Jokowi menargetkan turun dari 9,57 persen pada saat ini menjadi 0,5 persen hingga 0,8 persen di 2045.

[Gambas:Video CNN]



(fby/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER