Erick Sebut Kendaraan Listrik Salah Satu Solusi Kualitas Udara Jakarta
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut penggunaan kendaraan listrik bisa menjadi salah satu solusi memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
"Kita mengeluh udara Jakarta yang sangat berpolusi. Tapi problem ini di seluruh kota besar juga terjadi. Kita jangan hanya bicara, tapi bisa gak secara individu kita berikan contoh yang baik. Misal yang pakai mobil motor berubah jadi listrik," ujarnya di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu (17/6).
Erick juga menuturkan untuk mempercepat transisi ke penggunaan kendaraan listrik pemerintah menyubsidi konversi khusus motor konvensional.
Meski demikian, ia mengingatkan walaupun masyarakat berpindah ke kendaraan listrik, impor BBM bisa berkurang.
Erick menjelaskan penggunaan mobil listrik hanya bisa menekan penggunaan BBM sebesar 50 persen. Di sisi lain industri petrochemical tetap membutuhkan BBM untuk produksi.
"Artinya apa? Ini benar sesuatu yang harus dijalankan bersamaan. Makannya biodiesel jadi solusi mengurangi dan percepat itu. Ini kesinambungan bersama antara program pemerintah dan kemauan rakyat untuk (mengatasi) udara yang kotor," jelas Erick.
Kualitas udara di DKI Jakarta sempat menjadi perbincangan publik dalam beberapa hari terakhir. Kualitas udara Ibu Kota misalnya, menempati peringkat keempat dunia kota dengan kualitas udara terburuk dengan kategori tidak sehat.
Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, per Kamis (8/6) pukul 07.51 WIB, Jakarta mendapat skor 156 yang menempatkannya di bawah New York (266), Lahore, Pakistan (238), dan Dubai, Uni Emirat Arab (169).
Skor tersebut membuat kualitas udara Jakarta dikategorikan sebagai unhealthy atau tak sehat yang ditandai dengan warna merah.
(mrh/lth)