Pemerintah Respons Usulan Pengusaha Bentuk Regulator Khusus Sawit

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2023 07:51 WIB
Pemerintah merespons usulan pelaku industri terkait pembentukan lembaga khusus sawit, yang nantinya berfungsi sebagai regulator.
Pemerintah merespons usulan pelaku industri terkait pembentukan lembaga khusus sawit, yang nantinya berfungsi sebagai regulator. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah merespons positif usulan pelaku industri terkait pembentukan lembaga khusus sawit, yang nantinya berfungsi sebagai regulator.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud menyebut usulan itu sangat dibutuhkan demi mendorong keberlanjutan sawit.

"Silakan diupayakan melalui usulan yang komprehensif, apalagi kita akan membentuk kabinet baru. Silakan diusulkan untuk bisa jadi upaya kita menjaga keandalan sawit di Indonesia," ujar Musdalifah dalam acara Special Dialogue, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin, (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, gagasan tersebut menjadi salah satu beberapa ide kreatif yang perlu disampaikan dan dibentuk berdasarkan kajian dan logika. Sehingga perlu di buktikan serta diusulkan sesuai standar operasional yang ada.

"Silakan proses, usulkan, tentu butuh proses regulasi, secara saintifik, dan operasional bisa betul-betul kita tunjukkan manfaat yang kita berikan dari usulan kreatif tadi," imbuhnya.

Plt Ketua Dewan Sawit Indonesia Sahat Sinaga menjelaskan untuk memperkuat industri sawit dalam negeri, maka perlu dibentuk sebuah lembaga khusus yang juga bertindak sebagai regulator untuk menjaga keberlanjutan sawit ke depan.

Ia yakin keberadaan lembaga khusus sawit ini bakal membuat industri lebih kuat dan tidak akan bernasib sama dengan industri karet yang belakangan terpuruk.

"Saya kira kita memahami sejarah karet. Waktu perang Korea itu harganya sampe US$9 per kilo (kg), tingginya harga jadi racun. Ahli kimia mengembangkan karet sintetis, karena margin besar, dengan demikian karet kita terpuruk. Nah, jangan sampai ini terjadi di sawit," ujar Sahat.

Gagasan serupa disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono. Ia sepakat perlu dibentuknya lembaga khusus untuk menjaga keberlangsungan sawit.

Alasannya, ia melihat saat ini masih banyak kebijakan yang tumpang tindih dan perlu adanya sinkronisasi yang harus dilakukan antar lembaga. Kehadiran lembaga khusus ini nantinya diharapkan bisa memberikan kepastian bagi pengusaha, serta tidak bergantung pada kondisi global.

"Tidak bisa hanya dibebankan pada pelaku usaha, pembuat kebijakan harus aktif dan sinkron. Apalagi ekspor kita 2022 memecahkan sejarah terbesar secara nilai US$39,07 miliar, itu karena harga sawit dan minyak nabati baik," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

(pta/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER