Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.022 per dolar AS pada Senin (26/6). Mata uang Garuda melemah 23 poin atau minus 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.026 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Namun, mata uang di kawasan Asia dominan ditutup di zona hijau. Dolar Hong Kong naik 0,02 persen, baht Thailand plus 0,03 persen, ringgit Malaysia merangkak 0,04 persen, peso Filipina tumbuh 0,10 persen, dan yen Jepang merangsek 0,38 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pelemahan dialami won Korea Selatan 0,10 persen, dolar Singapura merosot 0,13 persen, dan yuan China amblas 0,77 persen.
Sementara itu, mata uang negara maju ditutup bervariasi. Poundsterling Inggris naik 0,15 persen, euro Eropa amblas 0,04 persen, franc Swiss plus 0,18 persen, dolar Kanada naik 0,20 persen, dan dolar Australia melemah 0,11 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah tertekan kekhawatiran pasar atas perlambatan ekonomi dunia.
"Dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi dari sikap agresif bank sentral dunia," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan rupiah melemah mengikuti mata uang regional di tengah sentimen risk off di pasar.