Atasi Krisis, Bank Dunia Kucurkan Pinjaman Rp10,5 T ke Sri Lanka

Bank Dunia akhirnya menyetujui pinjaman sebesar US$700 juta atau Rp10,5 triliun (asumsi kurs Rp14.988 per dolar AS) ke Sri Lanka. Gelontoran pinjaman ini untuk membantu negara yang bangkrut itu keluar dari krisis ekonomi.

Dari total dana US$700 juta tersebut, US$500 juta bakal digunakan untuk dukungan anggaran, sedangkan US$200 juta sisanya dipakai sebagai bantalan bagi kelompok masyarakat yang paling terpukul krisis.

"Melalui pendekatan bertahap, strategi Bank Dunia berfokus pada stabilisasi ekonomi awal, reformasi struktural, serta perlindungan masyarakat miskin dan rentan," kata direktur Bank Dunia untuk Sri Lanka Faris Hadad-Zervos, dikutip dari CNN Business, Rabu (28/6).

"Jika dipertahankan, reformasi ini dapat mengembalikan Sri Lanka ke jalur menuju pembangunan hijau, tangguh, dan inklusif," imbuh Zervos.

Sri Lanka memang sedang berjuang mengatasi krisis keuangan. Krisis ini menjadi krisis terburuk sejak merdeka dari Inggris pada 1948. Cadangan devisa mencapai rekor terendah serta memicu gagal bayar utang luar negerinya tahun lalu.

IMF menyetujui dana talangan hampir US$3 miliar pada Maret lalu dan berharap dapat bantuan lain sebesar US$4 miliar dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.