Jepang hingga Singapura Berminat Caplok Bank RI

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2023 14:25 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan Jepang, Korea Selatan, dan Singapura berminat untuk berinvestasi bahkan mencaplok perbankan lokal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan Jepang, Korea Selatan, dan Singapura berminat untuk berinvestasi bahkan mencaplok perbankan lokal. (Detikcom/Andhika Prasetia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan Jepang, Korea Selatan, dan Singapura berminat untuk berinvestasi bahkan mencaplok perbankan lokal.

Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan hal itu terjadi karena performa bisnis bank di Indonesia cukup baik. Terlebih, di pasar modal, industri perbankan juga jadi penggerak utama.

"Permintaan kepada kita nih. Ada yang dari Jepang, dari Korea Selatan, dan bahkan negara tetangga Singapura itu bahkan sedang meningkat. Malah sekarang itu permintaan untuk bisa melakukan akuisisi bank lokal misalnya gitu," ucap Dian dalam konferensi pers, Selasa (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan saat ini industri perbankan sangat atraktif dan menarik pihak-pihak asing. Bahkan, bank asing pun tengah getol mengekspansi kredit di bank-bank Indonesia.

Karenanya, Dian menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan mengumumkan beberapa proses akuisisi bank lokal.

"Ini dalam waktu tidak terlalu lama, kami umumkan beberapa proses akuisisi dan merger. Di tahun ini atau paling tidak awal tahun depan," kata Dian.

Ia mengklaim ketahanan perbankan Indonesia tetap mumpuni. Hal ini ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai.

OJK mencatat likuiditas industri perbankan pada Mei 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) naik masing-masing menjadi 123,27 persen dan 27,52 persen.

Capaian ini jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Selain itu, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen dan NPL gross 2,52 persen.

Risiko pasar juga menurun. Hal ini ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat stabil sebesar 1,57 persen. Angka ini jauh di bawah threshold 20 persen.

Sementara, permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan 25,21 persen.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER