Inflasi AS Diramal Moderat, Rupiah Bangkit ke Rp15.154 per Dolar
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.154 per dolar AS pada Selasa (11/7) sore. Mata uang Garuda menguat 50 poin atau plus 0,33 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.162 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Kompak, mata uang di kawasan Asia ditutup di zona hijau. Dolar Hong Kong naik 0,01 persen, ringgit Malaysia melesat 0,23 persen, rupee India plus 0,24 persen, dan dolar Singapura tumbuh 0,24 persen.
Lalu, yuan China menguat 0,33 persen, yen Jepang meroket 0,55 persen, baht Thailand terbang 0,73 persen, peso Filipina plus 0,76 persen, dan won Korea Selatan melesat 0,96 persen.
Tak jauh beda, mata uang negara maju dominan menguat. Poundsterling Inggris naik 0,09 persen, euro Eropa plus 0,05 persen, franc Swiss menguat 0,36 persen, dolar Kanada tumbuh 0,08 persen, dan hanya dolar Australia yang melemah 0,04 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS didorong sentimen risk on. Ini karena muncul harapan dukungan stimulus di pasar dari Pemerintah China.
"Investor juga mengantisipasi data inflasi AS besok yang diperkirakan akan kembali menunjukkan moderasi pada tingkat harga. Ini meredakan ekspektasi pada prospek suku bunga The Fed," katanya kepada CNNIndonesia.com.