Konsultan Prediksi Tanah Jakarta Tetap Mahal Meski Ibu Kota Pindah
Konsultan properti Colliers International memprediksi harga tanah di Jakarta sulit turun meski nanti tidak lagi menjadi ibu kota negara.
Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan hal itu terjadi karena Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis.
"(Harga) tanah Jakarta akan susah turun. Kenapa? Jakarta didesain sebagai pusat komersial. Jadi IKN kan hanya memindahkan kegiatan penyelenggara negara," katanya dalam media briefing, Kamis (20/7).
Selain itu, harga tanah di Jakarta juga akan tetap tinggi karena infrastruktur yang terus berkembang. Misalnya, transportasi LRT dan MRT yang ruasnya akan terus ditambah sehingga akan mendukung perkembangan bisnis di Jakarta.
"Artinya, orang yang mencari nafkah di Jakarta tetap akan banyak. Tetap fungsinya sebagai pusat komersial," katanya..
Ferry mencontohkan Jakarta akan seperti Kaula Lumpur yang tidak kehilangan daya tarik sebagai pusat bisnis, meskipun pusat pemerintahan Malaysia dipindahkan ke Putrajaya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memang mengatakan Jakarta akan tetap dibangun untuk menjadi kota ekonomi saat ibu kota pindah ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Menurutnya, alasan utama pemindahan ibu kota adalah untuk pemerataan karena Indonesia saat ini masih terpusat di Pulau Jawa.
"Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet, tetapi Jakarta tetap akan terus kami perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara jadi kota pemerintahan," katanya dalam acara Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah 2023.