OJK Dorong Pembiayaan UMKM Sehat dan Produktif Lewat Pinjol

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin pinjaman online (pinjol) bisa membantu produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bahkan membawanya naik kelas.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Ogi Prastomiyono mengatakan fokus pemerintah adalah mengakomodir UMKM yang butuh pendanaan melalui pinjaman sehat dan produktif di pinjol.

"Jadi kalau kita lihat dari data satu tahun terakhir, pendanaan kepada UMKM itu terus meningkat. Pada 2022 itu masih 35,12 persen ke UMKM dari total outstanding, kemudian per Mei 2023 sudah 38,39 persen. Ini bagus sekali," kata Ogi dalam Podcast Money Honey CNNIndonesia.com, Jumat (7/7).

Ogi menyebut edukasi terus digencarkan kepada masyarakat. Ia mengatakan OJK tak ingin pinjol dijadikan pelarian untuk pinjaman konsumtif, bahkan sampai harus gali tutup lubang.

Menurutnya, jika masyarakat butuh dan mendesak, pinjol memang bisa menjadi solusi. Ini bisa menghindarkan mereka dari pinjaman ilegal atau tengkulak yang memberatkan.

Namun, Ogi mewanti-wanti untuk selalu menyesuaikan besaran pinjaman dengan kebutuhan dan kemampuan membayar. Ia menekankan para UMKM yang catatan pembayarannya di pinjol bagus akan naik kelas.

Lihat Juga : Kemenkeu Sebut Nasib Suntikan Duit Negara ke BUMN Diputuskan Agustus

"Karena begitu track record UMKM bagus, itu data bisa dibeli oleh bank atau multifinance, 'Saya aja yang biayai'. Itu mereka bisa naik kelas," jelas Ogi.

"Tadinya underserved, unbankable di perbankan, tapi ketika dia pinjam di P2P lending record-nya bagus, itu bisa naik kelas ke bank. Dapat bunga yang lebih rendah dan sebagainya," tandas Ogi.

[Gambas:Video CNN]