PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) memperluas area kerja perseroan melalui pengoperasian Terminal Peti Kemas (TPK) Bagendang dan TPK Bumi Harjo di Kalimantan Tengah. Ekspansi ini membuat jumlah terminal peti kemas yang dikelola oleh perseroan meningkat menjadi 29 terminal.
Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra, menyatakan bahwa pengoperasian ini adalah kelanjutan dari aksi korporasi setelah penggabungan Pelindo. Secara bertahap, pelayanan terminal peti kemas akan diserahkan dari holding (Pelindo) kepada SPTP.
"Secara bertahap sejak tahun 2022 lalu kami menerima serah operasi terminal di 14 kantor cabang dan inbreng 7 anak perusahaan. Dengan serah operasi TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo yang menjadi 1 cabang, maka total terdapat 15 kantor cabang dengan keseluruhan terminal menjadi 29 terminal peti kemas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan ekspansi ini, dia menambahkan, SPTP berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan terminal peti kemas dengan sejumlah transformasi. Rencana ini mencakup standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja, serta keandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.
Nantinya, Widyaswendra menegaskan, seluruh terminal peti kemas akan memiliki standar pelayanan yang seragam sesuai dengan kelasnya. Hal ini bertujuan memudahkan kontrol dan monitoring bagi SPTP selaku operator dan perusahaan pelayaran sebagai pengguna jasa.
"Standar operasi dan pelayanan di area terminal peti kemas menjadi prioritas perusahaan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan efisien bagi pengguna jasa terminal peti kemas," imbuh dia.
Dari sisi arus peti kemas, SPTP mencatat sebanyak 62.339 TEUs di TPK Bagendang dan 42.775 TEUs di TPK Bumi Harjo sepanjang 2022. Dengan transformasi yang dilakukan, perseroan optimis dapat meningkatkan produktivitas terminal, kunjungan kapal, dan arus peti kemas secara keseluruhan.
Pengguna jasa juga merespons positif pengoperasian TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo oleh SPTP. Branch Manager PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) Cabang Sampit, Firman Syah, menyambut baik langkah ini karena dapat mempermudah proses komunikasi dan koordinasi.
Firman berharap ada peningkatan kualitas peralatan bongkar muat peti kemas di kedua terminal tersebut dan waktu operasional terminal dapat ditingkatkan menjadi 24/7.
"Saat ini kami rata-rata 8 kunjungan kapal setiap bulan. Dengan pengoperasian oleh SPTP kami berharap produktivitas terminal dapat meningkat, sehingga waktu port stay dapat berkurang. Dengan demikian kami dapat menambah kunjungan kapal. Kami optimis ke depan kami bisa hingga 10 kunjungan kapal per bulan," katanya.
Pengamat maritim dari Institut Teknologi Sepuluh November, Saut Gurning, juga menyambut baik pengoperasian terminal peti kemas dalam satu entitas subholding PT Pelindo Terminal Petikemas.
Menurutnya, hal ini akan mempermudah proses perencanaan dan koordinasi, serta memastikan keseragaman dalam standar dan proses bisnis antar terminal.
"Kinerja operasional juga perlu ditingkatkan, agar waktu kapal di terminal lebih cepat atau dipangkas, sehingga tujuan menekan biaya dan meningkatkan kinerja logistik dapat tercapai," ucap dia.
Melalui ekspansi ini, SPTP membuktikan komitmennya dalam meningkatkan layanan terminal peti kemas serta memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di industri maritim. Transformasi ini juga diharapkan dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan efisiensi, produktivitas, dan pelayanan yang optimal dalam dunia maritim.
(rir)