PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan kenaikan total pendapatan pada kuartal kedua tahun 2023, mencapai 32,71 persen menjadi US$273,92 juta dari US$206,40 juta dari periode yang sama tahun 2022.
Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan menjelaskan, capaian itu didukung peningkatan aktivitas operasional di lini bisnis EPC dan Kontrak Pertambangan, di mana masing-masing meningkat sebesar 75,09 persen dan 29,49 persen.
"Setelah perusahaan membukukan biaya investasi dan pra-operasi untuk mendukung strategi ekspansi bisnis anorganik dan organik, Petrosea tetap mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$10,82 juta, tumbuh 0,46 persen dari tahun sebelumnya," kata Romi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, pada Juni 2023, Petrosea menyelesaikan pembelian 100 persen saham PT Kemilau Mulia Sakti (KMS) yang memiliki total transaksi US$90,56 juta.
Romi mengatakan, transaksi itu sekaligus menjadi wujud akselerasi strategi jangka panjang Petrosea menjadi mine owner. KMS sendiri merupakan pemilik dari 99 persen saham PT Cristian Eka Pratama (CEP) yang bergerak di bidang operasi penambangan batu bara.
Pada Juni 2023, CEP mulai berproduksi, di mana sampai akhir Juni 2023 telah mencatatkan overburden removal volume sebesar 305.600 BCM dan coal production sebesar 6.600 ton.
"Ke depannya, Petrosea akan melanjutkan strategi diversifikasi ke sektor mineral lainnya melalui penyediaan jasa pertambangan dan EPC berkelanjutan demi memperkuat kinerja perusahaan, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Romi.
(rea)