Jokowi Puji Sektor Properti Karena Sumbang Rp2.800 T ke Ekonomi RI

CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2023 10:55 WIB
Presiden Jokowi memuji kontribusi sektor properti terhadap perekonomian Indonesia karena menyumbang Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun per tahun.
Presiden Jokowi memuji kontribusi sektor properti terhadap perekonomian Indonesia karena menyumbang Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun per tahun. (Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Jokowi memuji kontribusi sektor properti terhadap perekonomian Indonesia karena menyumbang Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun per tahun.

"Kalau kita lihat kontribusi 2018-2022 setiap tahunnya capai Rp2.300 triliun sampai Rp2.800 triliun. Sangat besar sekali," kata Jokowi dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (MUNAS REI) XVII 2023 di Jakarta, Rabu (9/8).

Selain itu, Jokowi menyebut kontribusi sektor properti terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 16 persen. Bahkan, tenaga kerja yang terlibat dalam perputaran ekonomi di sektor properti menyentuh 13 juta sampai 19 juta orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Negara Indonesia itu juga memuji perkembangan pesat Real Estate Indonesia (REI). Jokowi merinci anggota REI pada 1972 baru 33 perusahaan, sedangkan sekarang meroket hingga 6.400 perusahaan.

"Perkembangannya sangat pesat sekali. Isinya mulai yang kelas kakap, ada. Kelas sedang, ada. Kelas kecil sampai kelas teri, ada semuanya," puji Jokowi kepada REI yang disambut gemuruh tepuk tangan peserta Munas.

Menurutnya, banyak negara di dunia menggantungkan perekonomiannya kepada usaha real estate. Pasalnya, kontribusi PDB sektor ini sangat tinggi. Bahkan, sektor properti punya multiplier effect terhadap 185 subsektor lain.

Jokowi menegaskan tidak ada industri yang semasif properti efeknya. Ia lantas menyindir sektor properti di China yang sedang anjlok.

"Kita tahu di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) banyak perusahaan properti besar yang ambruk, utangnya ngalahin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita. Utangnya sampai Rp4.400 triliun. Jangan ditepuk tanganin," tutur Jokowi.

"Sekali lagi hati-hati mengenai ini. Semua harus dikendalikan. Berapa backlog kita, jangan hanya bangun, bangun, bangun, padahal backlog kita sudah tak ada misalnya. Semua manajemen dikendalikan, harus dikelola. Alhamdulillah di Indonesia tak begitu," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]



(rzr/skt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER