Harga minyak turun sedikit di awal perdagangan Asia pada Jumat (25/8).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent turun 16 sen, atau 0,2 persen ke US$83,20 per barel pada 0013 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 18 sen atau 0,2 persen ke US$78,91 per barel.
Harga minyak mentah diperkirakan turun antara 2-3 persen untuk minggu ini. Kalau perkiraan benar, maka minyak melanjutkan penurunannya pada minggu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis menyebut pelemahan harga minyak kali ini memang banyak dipicu oleh kekhawatiran pasar atas melemahnya kinerja sektor manufaktur. Kekhawatiran muncul setelah Jepang melaporkan aktivitas pabrik yang lebih rendah selama tiga bulan berturut-turut pada Agustus.
Tak hanya di Jepang, aktivitas bisnis zona Euro juga menurun lebih dari yang diperkirakan. Perekonomian Inggris diprediksi juga akan menyusut pada kuartal ini.
Pertumbuhan konsumsi minyak India juga melambat dalam beberapa bulan terakhir karena tingginya inflasi dan melambatnya perdagangan global. Peningkatan konsumsi minyak dalam tujuh bulan pertama setara dengan sekitar 255 ribu barel per hari (bpd), turun dari pertumbuhan 415 ribu barel per hari pada 2021 dan 2022.
Pasar khawatir kondisi itu semua bisa merugikan prospek permintaan minyak global. Pelemahan juga dipicu penguatan dolar AS yang terjadi di tengah kehati-hatian pasar dalam menunggu kebijakan bunga acuan The Fed.
Minyak memang mendapatkan topangan dari laporan awal pekan yang menyebut Arab Saudi kemungkinan akan memperpanjang pengurangan produksi sebesar 1 juta barel per hari hingga Oktober.
Tapi sentimen itu masih kurang kuat untuk menguatkan pergerakan harga minyak.