Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko memastikan proyek Bukit Algoritma masih berjalan. Hal ini sekaligus menepis kabar mangkraknya proyek yang digadang sebagai "Silicon Valley"-nya Indonesia itu.
"(Proyek Bukit Algoritma) itu kan masih jalan, cuma memang tidak cepat. Proyek panjang 10 tahun dan ini proyek saya kan tidak ada hubungan dengan APBN," kata Budiman seperti dikutip Detik Finance, Senin (28/8).
Saat ini, sambung Budiman, pembangunan proyek masih dalam tahap pertama. Dalam hal ini, pihaknya masih fokus merenovasi sejumlah gedung terbengkalai di proyek yang peletakan batu pertamanya pada 9 Juni 2021 itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Baru tahap pertama, ini kan baru renovasi gedung-gedung yang ada saja, belum bikin gedung yang baru. Kan itu sudah ada gedung di sana, jadi lebih banyak merenovasi gedung-gedung yang memang sudah lama terbengkalai," ujarnya.
Ia mengakui progres proyek tersebut terbilang lambat. Tak ayal, ia memperkirakan penyelesaian proyek ini bisa mundur dari 2024 ke 2025.
"Untuk tahap pertama, masih 10-15 persen lah. Karena masih renovasi, belum ada pembangunan gedung baru. Mungkin akan kita evaluasi terbangunnya bisa 2025 gitu yah," terangnya.
Tak hanya itu, ia juga mengakui investasi proyek masih minim yakni kurang dari Rp1 triliun. Padahal, proyek ini ditargetkan menyerap investasi hingga Rp18 triliun.
Menurut Budiman, salah satu penyebab seretnya investasi masuk adalah keterlambatan penyelesaian proyek Seksi II Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang dekat dengan Bukit Algoritma.
"Ruas kedua jalan tol itu memang agak terlambat kemarin Bocimi (Seksi II Tol Bocimi). Baru dibuka bulan lalu, jadi itu juga ikut berpengaruh pada selesai speed investasi di (pembangunan) fisiknya," terangnya.
Baca berita lengkap di sini.
(sfr/dzu)