Kesan dan Pesan Pertama Masyarakat Saat Menjajal LRT Jabodebek

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2023 20:38 WIB
Masyarakat merasa nyaman saat pertama kali naik LRT Jabodebek. Meskipun demikian, ada beberapa catatan yang mereka berikan, salah satunya soal harga tiket. ( CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat ramai mencoba LRT Jabodebek di hari kedua pengoperasian setelah diresmikan Presiden Jokowi pada Senin (28/8) kemarin.

Salah satunya bernama Akbar. Ia tertarik mencoba LRT Jabodebek pada Selasa (29/8).

Usai mencoba, Akbar menyatakan sejatinya perjalanan dengan LRT cukup nyaman. Meski demikian, ada beberapa catatan yang ia berikan terkait moda transportasi massal ini. 

Pertama, waktu tunggu LRT Jabodebek yang masih terlalu lama. Ia mengaku telah menunggu di Stasiun Dukuh Atas pukul 12.00 WIB, supaya bisa naik LRT.

Tetapi, LRT yang ia tunggu baru tiba sekitar pukul 12.30 WIB.  Waktu tunggu itu katanya, berbeda jauh jika dibandingkan dengan KRL yang hanya sekitar 5 menit.

"Ini (LRT Jabodebek) menurut saya harus banyak belajar dari KRL," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Kedua, jumlah peron LRT Jabodebek yang hanya dua. Sedangkan KRL, katanya, memiliki tujuh peron.

Ketiga, tarif LRT Jabodebek yang dicanangkan sekitar Rp20 ribu. Ia  masih terlalu mahal. Apalagi tambahnya, dibandingkan KRL yang sekitar Rp3.000.

"Kalau disubsidi jadi Rp10 ribu saya masih berani deh. Tapi kalau sudah Rp20 ribu, masa delapan kali lebih mahal (dibanding KRL) kita tetap lebih milih ini (LRT)," katanya.

Penumpang lainnya, Budi mengaku senang ada LRT Jabodebek. Apalagi masyarakat diberi promo Rp5.000 untuk mencoba naik moda transportasi tersebut.

Ia meminta pemerintah mensubsidi tarif LRT Jabodebek supaya harganya murah di kantong masyarakat.

"Menurut saya sekitar Rp15 ribu, maksimal Rp20 ribu. Kalau di atas itu kayaknya kemahalan," katanya.

Sama dengan Akbar, ia juga memberikan beberapa kesannya soal LRT Jabodebek. Kesan pertama terkait tempat duduk yang ia rasa keras. 

"Remnya juga masih kasar dibandingkan KRL. Tempat duduknya masih terasa keras, jarak dekat saja rasanya pegal," katanya.

Terkait masalah rem, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal tak memungkirinya. Pihaknya kini tengah berupaya memperbaiki masalah itu.

"Iya, berhentinya sistem agak ada hentakan, kami masih berupaya memperhalus hentakannya," katanya.

Presiden Jokowi meresmikan moda transportasi Light Rapid Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) pada Senin (28/8). 

Jalur yang diresmikan terdiri dari dua rute, yakni Cibubur melewati Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Harjamukti PP dan line Bekasi melewati Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Halim-Jatimulya PP. Total 18 stasiun menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

"Alhamdulillah hari ini LRT siap dioperasikan. Baik dari Harjamukti di Cibubur. Dari Bekasi ke Jakarta. (LRT Jabodebek) sepanjang 41,2 km menghabiskan Rp32,6 triliun," ucap Jokowi di Stasiun Cawang.

Jokowi berharap kehadiran LRT bisa menjadi pilihan bagi masyarakat dalam berpergian menggunakan moda transportasi massal sehingga kemacetan lalu lintas bisa ditekan.

(fby/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK