Cikarang Listrindo Targetkan 30 MWp PLTS Atap di HUT ke-30
PT Cikarang Listrindo Tbk (IDX:POWR), perusahaan listrik swasta di Indonesia terus bertransformasi dalam mengembangkan bisnis berkelanjutan. Salah satunya dengan mengembangkan energi terbarukan melalui penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Tahun ini, sebagai Public Power Utility (PPU) yang beroperasi sejak 1993, Perseroan menargetkan pembangunan PLTS Atap sebesar 30 MWp. Target ini sekaligus dalam rangka memperingati ulang tahun Perseroan yang ke-30.
Dari Target ini, Perseroan telah berhasil menyelesaikan kapasitas PLTS Atap sebesar 15,4 MWp. Untuk mencapai target tersebut, Perseroan sedang menyelesaikan total kapasitas 12,6 MWp.
Biasanya, Perseroan setiap tahun mengupayakan kelanjutan penambahan PLTS Atap sebesar 10 MWp yang harapannya dapat menjadikan Perseroan, PPU dengan kapasitas PLTS terbesar di Indonesia suatu hari nanti.
Saat ini, PLTS yang telah beroperasi terbesar di Indonesia adalah PLTS Likupang, dengan kapasitas terpasang mencapai 21 MWp yang berlokasi di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Akumulasi produksi energi PLTS Atap sejak tahun 2019 hingga Juli 2023 telah mencapai 19.718 MWh. Dengan kontribusi ini, Perseroan berhasil mengurangi emisi sekitar 21,7 kTon CO2 selama hampir lima tahun ini, setara dengan daya serap lebih dari 210 ribu pohon dewasa.
Sebab, PLTS Atap merupakan penghasil energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kemudian, PLTS Atap berdampak langsung pada penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di kawasan industri.
Lebih lanjut, PT Cikarang Listrindo Tbk juga memprioritaskan prinsip keberlanjutan dengan mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengurangi emisi GRK.
Perseroan juga menetapkan target untuk mengurangi emisi GRK sebesar 10 persen pada tahun 2025 dan 20 persen pada 2030. Langkah ini juga sejalan dengan kontribusi Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) di sektor energi.
Langkah-langkah Perseroan tersebut juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs) No. 7 dan 13, yang berkaitan dengan akses terhadap energi bersih dan perlindungan lingkungan.
Sebagai bentuk transparansi Perseroan terhadap lingkungan, Perseroan juga secara berkala menyampaikan pelaporan emisi kepada publik melalui Laporan Keberlanjutan Perseroan dan disertifikasi oleh pihak independen internasional.
Emisi gas buang SO2, NO2 dan partikulat PLTGU Jababeka dan PLTG MM-2100 semester pertama 2023 adalah masing-masing, <4 mg/ Nm3, <174 mg/ Nm3, <9 mg/ Nm3.
Berdasarkan hasil analisa emisi gas buang tersebut, Perseroan berada cukup jauh di bawah standar baku mutu yang ditetapkan KLHK yaitu masing-masing, 150 mg/Nm3, 400 mg/ Nm3, 30 mg/ Nm3.
Demikian juga, emisi gas buang SO2, NO2 dan partikulat PLTU Babelan semester pertama 2023 adalah masing-masing, <163 mg/Nm3, <181 mg/Nm3, <32 mg/Nm3.
Berdasarkan hasil analisa emisi gas buang tersebut, Perseroan berada cukup jauh di bawah standar baku mutu yang ditetapkan KLHK yaitu masing-masing, 550 mg/Nm3, 550 mg/Nm3, 100 mg/Nm3.
Dalam semangat perayaan 30 tahun beroperasinya, Perseroan menegaskan kembali komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan, kontribusi sosial, dan perlindungan lingkungan.
Kontribusi terbesar diusahakan dengan komitmen tertinggi untuk menambah nilai bagi pemangku kepentingan termasuk masyarakat sekitar dan lingkungan. Demikian dikutip dari keterangan resmi, Selasa (29/8).
(inh)