Produksi Beras Dalam Negeri Diramal Anjlok 1,2 Juta Ton Imbas El Nino

CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2023 19:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memprediksi produksi beras dalam negeri bakal anjlok hingga 1,2 juta ton akibat el nino.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memprediksi produksi beras dalam negeri bakal anjlok hingga 1,2 juta ton akibat el nino. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memprediksi produksi beras dalam negeri bakal anjlok hingga 1,2 juta ton akibat el nino. 

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR, Syahrul mengatakan jika el nino terjadi dalam skala sedang, produksi beras akan turun hingga 380 ribu ton.

"Kalau el nino sangat kuat, maka kita kehilangan 1,2 juta (ton beras)," kata Syahrul, Rabu (30/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi kondisi, Kementan menyiapkan penanaman baru padi di 500 ribu hektar lahan di enam provinsi, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Keenam provinsi itu dinilai memiliki sumber yang baik di tengah kekeringan.

"Jadi bukan lahan baru 500 hektar. Itu adalah 500 hektar lahan eksisting dengan daerah hijau. Daerah hijau artinya airnya masih cukup bagus selama kemarau," katanya.

Ia menyebut saat ini penanaman baru sudah dilaksanakan di 60 ribu hektar.

"Kita harapkan nanti Desember baru dia menghasilkan panen," kata Syahrul.



Fenomena el nino diprediksi berlangsung hingga Februari 2024 dan memicu kenaikan suhu melebihi rekor el nino kuat terakhir pada awal 2016.

Merujuk laporan terbaru dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada kemungkinan lebih dari 95 persen el nino bakal berlangsung hingga Februari 2024 disertai dengan dampak iklim yang luas.

Merujuk data BMKG, saat ini sebanyak 63 persen wilayah tanah air sudah masuk musim kemarau dan terdampak el nino. BMKG mengungkap beberapa daerah yang akan terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, dan Lampung.

 

[Gambas:Video CNN]



(fby/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER