PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) meraih penghargaan di kategori Inovasi untuk Negeri pada ajang Merdeka Award 2023 atas komitmen BSI berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui berbagai terobosan.
Direktur Kepatuhan & SDM BSI, Tribuana Tunggadewi mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah akan terus mengadakan beragam inovasi kreatif demi meningkatkan partisipasi perseroan dalam dukungan terhadap kemajuan ekonomi Indonesia.
"Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat," kata Dewi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ajang Merdeka Award 2023, diketahui bahwa terdapat tiga program yang masuk penilaian tim juri, masing-masing adalah Program Inovatif Kemandirian Ekonomi, Program Inovatif Bidang Pelayanan Publik, serta Program Inovatif Pendukung Digitalisasi.
Adapun program BSI yang mendapat perhatian tim juri Merdeka Awards 2023, yakni Program One Pesantren One Product, di mana BSI mendorong kemandirian pesantren, serta membangun ekonomi dan keuangan syariah melalui optimalisasi pesantren.
Kedua, Program Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk klaster usaha ternak kambing dan domba yang merupakan kolaborasi bersama Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSMU).
"Program ini dilakukan dengan tujuan memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar pondok pesantren melalui fasilitas keuangan mikro, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan syariah," kata Dewi.
Ketiga, pelatihan UMKM Go Digital BSI yang berfokus pada pengembangan sisi internal, juga mendukung pihak eksternal untuk meningkatkan digitalisasi. Sehingga, UMKM mampu berkompetisi baik di ranah lokal, nasional, hingga global.
Dewi menambahkan, inovasi digital BSI juga dilakukan di bidang pelayanan publik, antara lain dengan peluncuran empat fitur di aplikasi BSI Mobile guna membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Fitur pertama adalah biometric face recognition yang membuat calon nasabah tidak perlu datang ke bank untuk membuka rekening.
"Kedua, fitur ZISWAF (Zakat, Infaq, Sodaqoh, dan Wakaf) yang memudahkan pengguna membayar secara online dan menjadikan BSI Mobile sebagai one stop financial solustion, tidak hanya menyediakan fitur transaksi perbankan, tetapi juga sebagai sahabat sosial," ujar Dewi.
Ketiga, fitur cek masjid dan arah kiblat yang dikhususkan bagi nasabah yang ingin melaksanakan kewajiban salat. Terakhir, fitur pembayaran melalui BSI Mobile yang mendukung pengguna melakukan berbagai transaksi finansial secara syariah dengan aman dan cepat.
Inovasi digital itu disebut Dewi melengkapi strategi digitalisasi BSI, yang mencakup penguatan keamanan dengan penggandaan alokasi Capex IT tahun ini menjadi Rp580 miliar, dua kali lebih besar dibandingkan tahun 2022.
Menurut Dewi, anggaran itu diperuntukkan bagi penguatan digitalisasi dan keamanan data BSI. Pasalnya, digitalisasi sendiri sudah tak dapat dihindari.
"Anggaran Capex tersebut akan digunakan seluruhnya untuk sektor IT dan digital, khususnya diprioritaskan untuk pengamanan data dan layanan perbankan," lanjut Dewi.
(rea)