Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat pagu awal Rp6,7 triliun untuk tahun anggaran 2024.
Hal tersebut diketahui dari bahan paparan Menteri ESDM Arifin Tasrif saat rapat membahas pengantar Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian ESDM bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (31/8).
Anggaran tersebut terbagi ke dalam tiga pos. Pertama, anggaran layanan internal sebesar 48,47 persen atau Rp3,28 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, anggaran publik non fisik sebesar 17,08 persen atau Rp1,16 triliun. Ketiga, anggaran infrastruktur dan sumber daya alam sebesar 34,45 persen atau Rp2,33 triliun.
Anggaran infrastruktur dan sumber daya alam mencakup Rp973,7 miliar untuk pipa gas bumi CISEM tahap II batang-Cirebon-KHT. Lalu, Rp156,75 miliar untuk 15 ribu unit konverter kit (konkit) nelayan, Rp158,65 miliar untuk 19 ribu paket konkit petani, dan Rp22,97 miliar untuk lima kegiatan perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan pembangunan infrastruktur migas.
Kemudian, Rp36,87 miliar untuk pembelian satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Rp56,46 miliar untuk lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro(PLTMH), dan Rp99,54 miliar untuk 11 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpadu.
Selanjutnya, Rp17,75 miliar untuk revitalisasi lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan (PLT EBT), Rp196,52 miliar untuk pengeboran slim hole di dua lokasi, dan Rp184,3 miliar untuk sistem mitigasi bencana geologi.
Lalu, Rp38,14 miliar untuk pos pengamatan gunung api, Rp19,35 miliar pusat informasi geologi, Rp4,8 miliar untuk warisan geologi dan geopark, Rp90,44 miliar untuk survei keprospekan SDA, dan Rp39,9 miliar untuk pemantauan air tanah.