Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi keluhan terhadap LRT Jabodebek yang dibuat oleh PT INKA.
Ia mengatakan ini merupakan kali pertama Indonesia memliki LRT. Maka perlu waktu untuk terus mengoptimalkan moda transportasi itu.
Ia pun meminta agar berbagai pihak tidak mengeluh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita jangan jadi bangsa yang dikit-dikit mengeluh," kata Erick di Gedung DPR, Kamis (31/8).
"Akhirnya apa? Ketika polusi udara seperti hari ini, ngambek. Tetapi mendukung buatan Indonesia, menggunakan transportasi publik, ngambek. Jadi solusinya mana coba? Kan sama-sama harus bersyukur," lanjutnya.
Erick mengatakan transportasi publik seperti LRT Jabodebek diperlukan untuk mengurangi tingkat polusi udara. Erick mengatakan LRT bisa menampung hingga ratusan ribu penumpang.
"Artinnya jumlah kendaraan yang datang ke Jakarta 992 ribu bisa berkurang," katanya.
LRT yang baru beroperasi beberapa hari belakangan ini mendapatkan sorotan dari masyarakat. Sorotan salah satunya terkait gangguan perjalanan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meminta maaf atas gangguan pada operasional LRT Jabodebek pagi ini, Rabu (30/8).
"Kami mohon maaf atas gangguan yang terjadi pada perjalanan LRT hari ini dan mengakibatkan kekurang nyamanan bagi pengguna jasa LRT Jabodebek," kata Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo dalam keterangan tertulis.
Kuswardoyo mengatakan ada dua gangguan yang dialami oleh transportasi itu. Pertama, terkait pintu kereta yang tak bisa menutup. Kondisi itu kemudian berdampak pada perjalanan kereta lainnya.
Saat ini, kereta yang mengalami gangguan telah dipindahkan ke depo untuk dievaluasi oleh PT INKA dan KAI.
"Perawatan sarana LRT hingga saat ini masih di bawah tanggungjawab INKA, sehingga kami mengkoordinasikan penanganan sarana tersebut dengan tim INKA," kata Kuswardoyo dalam keterangan tertulis.
Kemudian gangguan kedua terkait listrik yang padam di Stasiun Halim akibat masalah pada pembangkit listrik LRT atau Traction Power Supply Substantion (TPSS). Namun, saat ini kondisi telah kembali normal dan KAI telah berkoordinasi dengan PT Adhi Karya yang bertanggung jawab akan TPSS tersebut.
"Koordinasi dengan semua stakeholder terus kami lakukan agar operasional LRT Jabodebek bisa berjalan dengan baik," tutup Kuswardoyo.
(fby/agt)