BSI dan FEB UI Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

BSI | CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2023 12:09 WIB
BSI berkolaborasi dengan FEB UI untuk mempercepat inklusi keuangan syariah melalui program literasi dan inklusi keuangan syariah.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, memberikan kuliah umum di Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam FEB UI. (Foto: Arsip BSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) untuk mempercepat inklusi keuangan syariah di Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan melalui program literasi dan inklusi keuangan syariah yang melibatkan seluruh civitas academica FEB UI.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, dan Dekan FEB UI, Teguh Dartanto, di Kampus FEB UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (30/8).

Dalam MoU tersebut, kedua pihak bersepakat untuk bekerja sama dalam bidang literasi dan inklusi keuangan syariah, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cahyo mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya BSI untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan inklusi keuangan konvensional.

"Nasabah kita dalam 2,5 tahun bertambah 5 juta orang, sekarang sudah di angka 19 juta dan kita nomor 5 bank dengan jumlah nasabah terbesar. Mungkin akhir tahun ini akan ada 20 juta nasabah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9).

Dia menambahkan, angka nasabah BSI sendiri terus tumbuh sejak pertama kali berdiri pada 2021. Angka pertumbuhan ini tidak lepas dari upaya literasi dan inklusi keuangan syariah yang terus digaungkan oleh BSI sejak awal.

Maka dari itu, BSI terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan syariah yang baru mencapai 12,12 persen, tertinggal dari indeks keuangan secara umum yang mencapai 85,10 persen. Belum idealnya angka inklusi ini juga sejalan dengan masih rendahnya literasi keuangan syariah yang baru di level 9,14 persen pada 2022.

Oleh karena itu, dalam kuliah umum di Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam, Cahyo mengajak seluruh civitas academica di FEB UI untuk bersama-sama meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia.

"BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan," ujarnya.

Cahyo juga berharap dapat memberikan layanan yang maksimal bagi segenap civitas Universitas Indonesia melalui berbagai macam pemanfaatan produk-produk pendanaan, pembayaran uang kuliah, layanan cash management, payroll pegawai, dan pemanfaatan produk pembiayaan bagi pegawai.

Ekosistem yang dibangun diharapkan dapat melibatkan peran mahasiswa, dosen dan pegawai dalam bentuk kuliah dan FGD ilmu perbankan syariah, program magang atau internship di BSI.

BSI juga berkomitmen memberikan bantuan pendidikan dalam bentuk program BSI Scholarship dan BSI Sociopreneur bagi mahasiswa berprestasi serta pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan syariah yang meliputi tabungan dan pembiayaan sesuai prinsip syariah.

Cahyo mengatakan, sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.

"Untuk itulah dengan adanya kegiatan ini, kami juga optimis bahwa bank syariah dapat menjadi pilihan finansial bagi anak muda ke depannya," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, praktisi keuangan syariah yang juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 Muliaman D. Hadad, menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.

Menurutnya, ekosistem keuangan syariah menurutnya luar biasa besar, mencakup keuangan komersial dan sosial syariah, industri halal, komunitas dunia usaha, hingga ekosistem pendukung ekonomi syariah.

"Ekosistem yang saya maksud ini bukan hanya keuangan syariah tapi semua stakeholders atau partisipan yang masuk di dalam sistem ekonomi syariah. Ini menjadi bagian dari ekosistem yang harus diakselerasi kemajuannya," ujarnya.

Di sisi lain, Dekan FEB UI, Teguh Dartanto, menambahkan upaya penguatan ekosistem syariah tak terlepas dari potensi ekonomi dan keuangan syariah yang besar di Indonesia. Penetrasi keuangan syariah nasional masih sekitar 7 persen selama 5 tahun terakhir.

Menurutnya, ruang pertumbuhan yang dimiliki keuangan syariah masih luas. Mengingat negara ini berpenduduk mayoritas muslim atau sekitar 86,7 persen dari total populasi sekitar 270 juta jiwa.

Teguh menegaskan bahwa untuk mencetak talenta-talenta berkualitas, dunia pendidikan tidak dapat melakukannya sendiri. Dibutuhkan dukungan dari dunia industri agar lulusannya dapat bersaing di dunia kerja.

"Agar lulusan kami ada link and match. Dan pendidikan, pengajaran kami juga ada link and match antara dunia teori sama dunia praktek ini yang menurut saya adalah hal yang sangat penting sekali bagaimana kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut BSI juga melakukan dukungan untuk renovasi ruangan sekretariat Program Studi S1 Reguler Ilmu Ekonomi Islam dan S1 Reguler Bisnis Islam FEB UI.

Perbaikan sarana tersebut diharapkan mampu mendorong FEB UI mencetak lulusan yang memiliki landasan pengetahuan dasar bisnis Islam disertai dengan kemampuan berpikir kritis, komunikatif, beretika dan bertanggung jawab sosial tinggi.

Di samping itu, lulusan FEB UI ke depan juga diharapkan mempunyai kemampuan riset yang baik, sehingga mampu berkompetisi dalam industri halal global sesuai dengan nilai-nilai Islam.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER