Miliarder Mesir Mohamed Al Fayed pemilik departement store Harrods meninggal dunia pada Rabu (30/8). Fayed dikenal lantaran menuding keluarga Kerajaan Inggris dalang di balik kematian putranya, Dodi, dengan Putri Diana pada 1997 silam.
Fayed meninggal di usia 94 tahun tepat sehari sebelum peringatan 26 tahun kematian Dodi dan Diana.
Lihat Juga :![]() EDUKASI KEUANGAN 3 Tanda Kondisi Keuangan Siap Buat Menikah |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyonya Mohamed Al Fayed, anak-anak, dan cucu-cucunya ingin memastikan bahwa suami tercinta, ayah, dan kakek mereka, Mohamed, telah meninggal dunia dengan damai karena usia tua," demikian bunyi pernyataan keluarga.
Lahir di Kota Alexandria, Mesir, Fayed memulai karirnya dengan. menjual minuman soda dan bekerja sebagai penjual mesin jahit.
Dia membangun kekayaan keluarganya di bidang real estate, perkapalan, dan konstruksi, pertama di Timur Tengah dan Eropa.
Fayed memperluas bisnisnya ke Eropa terutama Inggris. Perusahaan Al Fayed bisa dikatakan memiliki kesuksesan dan kemapanan seperti Harrods, Fulham, dan hotel Ritz di Paris. Namun, ia tetap dianggap sebagai orang asing di Inggris yang ditoleransi tetapi tidak dibanggakan.
Fayed pernah berselisih dengan pemerintah Inggris karena ditolak pengajuan status kewarganegaraan. Padahal, saat itu dia terhitung telah tinggal puluhan tahun di Inggris.
Fayed akhirnya mendapat status penduduk Inggris pada 1974.
Fayed dikenal sebagai sosok menawan tapi otokratis dan blak-blakan. Ia juga memiliki sifat pendendam dan dikenap suka membual serta melebih-lebihkan sesuatu. Usai kematian sang putra, Fayed mendediksikan waktunya selama 10 tahun untuk membuktikan bahwa Putri Diana dan anaknya dibunuh ketika mobil mereka menabrak terowongan jalan raya di Paris saat kabur dari kejaran paparazzi.
Tanpa didukung oleh bukti apa pun, menurut pemeriksaan atas kematian Diana, dia mengklaim bahwa Diana sedang mengandung anak Dodi dan menuduh Pangeran Philip, suami ratu, memerintahkan dinas keamanan Inggris untuk membunuhnya agar dia tidak bisa menikah dengan seorang Muslim dan melahirkan bayinya.
Dikutip Reuters, Fayed pernah membuat heboh dunia bisnis Inggri saat dirinya mengakuisisi penuh Harrods, salah satu toko paling terkenal di dunia, pada 1985. Akuisisi ini menjadi perselisihan bisnis paling sengit di Inggris.
Pada 1994, Fayed juga terseret skandal lantaran kepergok menyuap politikus untuk melayangkan pertanyaan titipannya di parlemen.
(rds)