Deputi bidang pendanaan dan investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono mengungkapkan dari 270 calon investor yang menyatakan minat berinvestasi, baru sembilan yang akan meneken kesepakatan.
Agung mengatakan pihaknya sudah mengantongi 270 letter of intent (LOI) atau surat minat dari investor dalam dan luar negeri untuk IKN, terbanyak dari Indonesia.
"Lebih dari setengah itu Indonesia. Kemudian dari Singapura dan Malaysia, sisanya dari negara ASEAN lainnya," kata Agung di sela-sela acara ASEAN Investment Forum 2023, Minggu (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung menjelaskan LOI merupakan tahap pertama dari delapan tahap investasi di IKN.
Adapun tahap kedua yaitu one on one meeting. Ketiga, confirmation letter. Keempat, response letter. Kelima, non-disclosure agreement (NDA).
"Kalau LOI itu masih belum komitmen, baru ngincer-ngincer, mau nyatain gitu. Tapi kalau NDA kayak udah jadian. Oke jadian, kita saling tukar informasi," jelas Agung.
Tahap selanjutnya atau keenam adalah feasibility study. Di tahap ketujuh, seleksi investasi yang memenuhi syarat. Tahap terakhir adalah tanda tangan kesepakatan untuk membangun.
Agung menambahkan sekitar 50 dari 270 LOI sudah masuk pada tahap NDA.
"Sedangkan yang masuk tahap hampir akhir ada 9," kata Agung.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun gunung merayu langsung investor Singapura supaya mengucurkan dana segar untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Demi meyakinkan investor, ia memastikan siapapun presiden Indonesia selanjutnya pasti meneruskan pembangunan IKN.
Oleh karena itu, Jokowi meminta para investor Negeri Singa tidak perlu khawatir proyek bernilai lebih dari Rp400 triliun itu akan mandek.
Ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan 300 paket investasi dengan nilai total US$2,6 miliar atau sekitar Rp38,6 triliun (asumsi kurs Rp14.872 per dolar AS) untuk swasta di IKN.
Jokowi merinci paket investasi tersebut tersedia dalam berbagai bidang, antara lain perumahan, transportasi, energi, hingga teknologi.
Eks wali kota Solo itu juga turut mengobral sederet insentif untuk investor Singapura. Ia bahkan menyinggung statusnya sebagai pebisnis sebelum menjadi orang nomor wahid di Indonesia.
"Ada pertanyaan lain tentang insentif. Gampang. Easy lah. Saya juga sebelumnya pebisnis. Jangan khawatir, kami telah menyiapkan insentif fiskal, seperti tax holiday, non collected PPN, super deduction tax, bea impor. Kami telah melakukan segalanya, khususnya terkait energi dan industri hijau, kami akan memfasilitasinya sebaik yang kami mampu," jelasnya di Ecosperity Week, Singapura, Rabu (7/6).