PT Pertamina (Persero) mengklaim bakal ada tambahan kapasitas 200 megawatt pada pembangkit listrik tenaga geothermalnya dalam dua tahun mendatang.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengklaim saat ini pembangkit listrik tenaga geotermal atau panas bumi dari PT Pertamina Geothermal Energy Tbk baru berkapasitas 700 megawatt.
"Sekarang mereka beroperasi lebih dari 700 megawatt dan ke depannya akan ada tambahan lebih dari 200 megawatt," kata dia dalam acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Rabu (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emma pun optimis dalam kurun waktu lima tahun kapasitas pembangkit listrik tenaga geotermal itu bisa mencapai 1,8 gigawatt.
Di samping mendorong penggunaan pembangkit geotermal, Pertamina juga berjanji bakal tetap memprioritaskan ketahanan energi nasional.
Lebih lanjut, Emma mengakui 95 persen pendapatan perusahaan masih berasal dari bisnis bahan bakar fosil.
Oleh karena itu, Emma mengatakan pihaknya bakal terus mendorong bisnis di sektor energi terbarukan.
Dengan begitu, komposisi pendapatan dari bisnis energi hijau itu pun bisa meningkat.
Pertamina, kata Emma, juga mencoba untuk menempatkan lebih banyak pengeluaran modal (capex) untuk meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan.
"Jadi menurut saya ini juga merupakan strategi kami untuk mengatasi transisi energi global," ucap Emma.