Bos PLN Sebut Energi Hijau Bisa Pangkas Biaya Listrik

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menilai penggunaan energi terbarukan bisa menurunkan biaya listrik.

Menurutnya, harga sumber energi terbarukan sudah tak semahal dulu. Darmawan mencontohkan ketika dirinya melelang tenaga surya pada 2015, harganya 26 sen per kwh.

Kemudian, pada 2018 harga tenaga surya turun menjadi 26 sen per kwh. Sementara, saat ini tenaga surya dihargai 5 sen.

"Jadi di masa lalu, penambahan tenaga surya dan angin akan menaikkan harga. Namun saat ini, penambahan tenaga surya dan angin akan mengurangi biaya listrik," kata Darmawan dalam acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Rabu (6/9).

Meski demikian, ia menyebut sumber energi terbarukan kebanyakan berada di daerah terpencil di Indonesia. Karenanya, PLN perlu membangun jalur transmisi ramah lingkungan.

Darmawan mengklaim proses eksplorasi dan transmisi ramah lingkungan itu tengah dirumuskan oleh PLN.

"Dengan mode seperti ini, kami menganggap ini sebagai tantangan sekaligus peluang," imbuhnya.

Lebih lanjut, PLN juga menghilangkan rencana pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara berdaya 13 Giga Watt (GW) dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Darnawan mengatakan penghapusan itu bahkan dilakukan sejak dua tahun lalu. Namun, ia mengatakan langkah tersebut masih belum cukup untuk mengurangi emisi.

Karenanya, PLN juga menambah kapasitas pembangkitan sebesar 51 persen berasal dari energi terbarukan. Selain itu, Darmawan mengatakan pihaknya juga tengah merumuskan ulang RUPTL agar kebijakannya bisa lebih mendukung transisi energi.

"Kami sedang dalam proses merancang ulang, menyusun, mendefinisikan kembali perencanaan ketenagalistrikan nasional," ucap Darmawan.

[Gambas:Video CNN]