Perhumas Indicators: Kepercayaan Publik Terhadap BUMN-Swasta Setara

Perhumas | CNN Indonesia
Senin, 18 Sep 2023 13:59 WIB
Perhumas mengumumkan hasil survey Perhumas Indicators, dalam kegiatan Konvensi Humas Indonesia (KHI) di Semarang, Jawa Tengah.
Perhumas mengumumkan peluncuran hasil survei Perhumas Indicators pada Konvensi Humas Indonesia 2023. (Foto: Arsip Perhumas)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Profesi Kehumasan Indonesia (Perhumas) meluncurkan hasil survei Perhumas Indicators, dalam kegiatan Konvensi Humas Indonesia (KHI) di Semarang, Jawa Tengah. Upaya ini adalah sebuah inovasi yang mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan swasta, BUMN, pemerintah, lembaga, serta tokoh publik di Indonesia.

Survei yang melibatkan lebih dari seribu responden dari seluruh provinsi di Indonesia itu menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepercayaan terhadap BUMN, perusahaan swasta dan pemerintah. Hasil temuan Perhumas Indicator menemukan tingkat kepercayaan kepada BUMN di angka 5,13 dari skala 7, perusahaan swasta mencapai 5,34, dan pemerintah 4,70.

"Secara umum tidak ada perbedaan kepercayaan yang signifikan terhadap Perusahaan BUMN, Perusahaan Swasta, maupun Lembaga Pemerintahan antara pekerja swasta maupun pekerja di lembaga pemerintahan," ungkap Ketua Umum Perhumas, Boy Kelana Soebroto, dalam keterangan tertulis, Senin (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan responden yang bekerja di pemerintahan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepercayaan terhadap Perusahaan BUMN, Perusahaan Swasta, maupun Lembaga Pemerintahan. Sementara berdasarkan pekerja swasta, tingkat kepercayaan terhadap Perusahaan Swasta lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kepercayaan terhadap BUMN maupun Lembaga Pemerintahan.

Hasil survey juga menunjukkan, Seniman mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi yakni 5,27. Kedua, tingkat kepercayaan terhadap para pemimpin agama dengan nilai 5,18.

Selanjutnya, tokoh pemuda mendapat nilai tingkat kepercayaan 5,00, kemudian tokoh politik (4,23) dan tokoh masyarakat (3,46).

Senada dengan hasil FGD yang melibatkan wawancara mendalam dengan narasumber kompeten dan kredibel, tokoh publik terutama yang banyak terkait dengan unsur politik memiliki kepercayaan yang rendah dari masyarakat.

"Dengan Perhumas Indicators, kami mengambil langkah penting dalam mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan swasta, BUMN, pemerintah, lembaga, serta tokoh publik di Indonesia. Hasil riset komunikasi ini sebagai penentu keberhasilan keberlanjutan bisnis masa depan," papar Boy.

Untuk mencapai hal ini, dia menambahkan, pihaknya telah merumuskan delapan indikator utama dengan 26 sub indikator yang memberikan pandangan holistik dalam hal kepercayaan dan reputasi, sudut pandang yang penting dalam komunikasi.

Kedelapan indikator tersebut antara lain Performance Management Quality, Environmental Social Governance (ESG), Innovation, Leadership, Technology, People Management, Communication, dan Crisis Management.

Dalam indikator ESG, tingkat kepercayaan terhadap perusahaan swasta sedikit lebih tinggi dibandingkan BUMN. Untuk perusahaan swasta, nilai tertinggi 5,06 pada sub-indikator Governance atau tata kelola, dan yang terendah adalah Environmental atau Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).

Sebaliknya, untuk BUMN, sub-indikator dengan tingkat kepercayaan tertinggi adalah Environmental yaitu 4,81 dan yang terendah adalah Governance atau Tata Kelola 4,67.

Salah satu aspek penting yang ditekankan dalam hasil riset ini adalah perlunya peningkatan kapabilitas praktisi Humas dan Komunikasi di berbagai sektor. Terutama di sektor BUMN, perlunya memperkaya kompetensi yang berkaitan dengan indikator crisis management, mengingat globalisasi menciptakan ketidakpastian dan kompleksitas dalam bisnis.

Di sektor swasta, pemahaman dan kemampuan dalam mengatasi isu terkait kesejahteraan karyawan yang berpotensi menimbulkan krisis juga menjadi hal yang penting.

"Kami berharap hasil riset ini dapat menginspirasi perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. Kami ingin hasil riset ini menjadi landasan bagi berbagai sektor bisnis khususnya praktisi, korporasi, pemerintah, lembaga, dan semua yang terlibat dalam komunikasi strategis untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan membangun reputasi yang kuat," tegas Boy.

Sekretaris Umum Perhumas selaku koordinator untuk Perhumas Indicator, Benny Butarbutar, menambahkan pelaksanaan riset ini telah berlangsung sejak April 2023, melibatkan lebih dari seribu responden dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Keanekaragaman demografi telah diperhitungkan dalam survei ini, serta partisipasi dari berbagai instansi dan latar belakang untuk mencakup dimensi reputasi secara menyeluruh. Hasil riset ini mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan publik, memberikan wawasan mendalam untuk memberikan rekomendasi yang solid,"ungkap Benny.

Perhumas berharap hasil survei ini dapat menginspirasi perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. Organisasi ini juga berharap riset ini dapat memberikan kontribusi penting dalam merancang undang-undang kehumasan, serta menjadikan aspek komunikasi sebagai faktor utama dalam kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan di masa mendatang.

(rir)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER