Sejumlah pedagang di Pusat Grosir Asemka, Jakarta Barat, curhat ke Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat ia mengunjungi pasar tersebut.
Salah satunya, Anton (21) yang mengaku harga dagangannya sering dibandingkan dengan marketplace. Ia mengeluh dagangannya sepi akibat marketplace termasuk TikTok Shop menawarkan harga yang lebih murah.
"(Konsumen) datang komplain 'wah (harga) di online segini, masa di grosir segini'. Ya kok menyalahkan ke saya? Saya beli ke pabrik saja segini, masa saya enggak ambil untung," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengatakan penjualannya turun sejak 2021 karena adanya marketplace. Kondisi semakin parah hingga 2022 dan 2023.
Selain harga yang lebih murah, Anton mengatakan konsumen beralih ke marketplace karena memberikan promosi seperti diskon ongkos pengiriman (ongkir).
"Modal di sini Rp22 ribu, di online Rp15 ribu. Gimana orang enggak ambil online. Sudah gratis ongkir," katanya.
Sementara itu, Zulhas mengatakan perdagangan online akan diatur termasuk social commerce yang tidak boleh lagi untuk bertransaksi.
"Kita tidak menutup, tapi kalau mau media sosial ya media sosial, kalau social commerce silahkan ada izinnya. Kalau mau e-commerce silahkan izinnya ada," katanya.