Perancang Busana ternama Indonesia, Didiet Maulana kagum terhadap penjual batik di Tanah Air yang kian gencar memperluas pasarnya sampai ke luar negeri. Sebab, menyebarluaskan batik merupakan salah satu cita-citanya.
Saat menjadi narasumber di acara 'Cerita Batik Masa Kini' yang diselenggarakan Shopee untuk memperingati Hari Batik Nasional 2023, Didiet menyebut, para pegiat UMKM batik bahkan sangat terbantu dengan kemajuan teknologi digital di pasar e-commerce seperti Shopee dalam memasarkan batik hingga ke kancah global.
"Sungguh, sebagai seorang fashion designer dari Indonesia, salah satu cita-cita saya adalah menyebarluaskan batik sebagai warisan kultural Nusantara menjadi sebuah elemen penting dalam perkembangan tren fesyen dunia. Nyatanya, hal ini juga sudah dilakukan oleh rekan-rekan pegiat UMKM di tanah air yang memanfaatkan teknologi digital melalui Shopee," ujar Didiet dikutip Selasa (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didiet menjelaskan, batik terus mengalami perkembangan baik dari segi motif dan juga styling. Hal tersebut lantaran batik hari ini tidak hanya digunakan untuk kegiatan formal semata, melainkan di banyak kegiatan lain.
"Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik," ujar Didiet.
Menurut perancang busana ini, ada beberapa motif modern yang menjadi tren dalam dunia fesyen batik. Salah satu motif yang sedang populer adalah motif abstrak.
Motif abstrak ini menggabungkan berbagai elemen geometris dan bentuk non-tradisional. Motif ini memberikan kesan yang lebih kontemporer dan cocok untuk digunakan dalam gaya sehari-hari.
"Selain itu, motif floral dengan warna-warna cerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk tampil lebih fresh dan bersemangat, seperti yang dimiliki oleh batik Damakara ini," katanya yang juga pendiri IKAT Indonesia tersebut.
Sementara itu, Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna mengamini penjualan batik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal itu berdasarkan data yang dimiliki Shopee.
"Penjualan batik semakin meningkat, tidak bergantung pada momen-momen tertentu saja. Di sepanjang tahun 2023 ini saja, sudah jutaan produk fesyen batik karya rekan-rekan UMKM lokal, sudah berhasil terjual di Shopee, bahkan hingga mancanegara," kata Monica.
Selain Didiet, pelaku UMKM yang hadir di acara Cerita Batik Masa Kini lain, yakni pemilik jenama Damakara, Dini Prihastiti. Damakara merupakan jenama asal Bandung, salah satu penjual batik yang berhasil mengembangkan bisnisnya melalui platform marketplace Shopee.
Dini bersama suaminya, Bheben Oscar membangun Damakara pada 2019 yang terinspirasi dari Iris Grace, anak berkebutuhan khusus yang mengekspresikan diri lewat painting dan hasil lukisannya dinilai bagus oleh kurator.
"Terinspirasi dari hal tersebut kita pun bekerja sama membuat produk berkolaborasi dengan anak berkebutuhan khusus," ujarnya.
Namun, usaha yang dibangun awalnya tidak berjalan dengan mulus. Usahanya sempat tersendat akibat pandemi Covid-19. Dari situ ia mulai memutar otak agar usahanya bisa berjalan, termasuk mencoba mengembangkan usahanya ke ranah digital melalui Shopee.
"Akhirnya kita coba untuk go digital lewat Shopee, dan alhamdulillah sampai sekarang masih eksis dan berkembang terus," kata Dini.
Dini mengatakan, sebagai pegiat UMKM, Damakara harus semakin berkembang untuk bisa terus membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Hal itu karena Damakara sejak awal merupakan bisnis sosial.
"Damakara, itu kan social business, awalnya nggak jualan di marketplace, tapi kita mulai mikir, walaupun ini social business, Damakara harus tetap bisa besar. Seiring berjalannya waktu, customer minta transaksi lewat Shopee karena mudah," ujarnya.
"Akhirnya kita mempelajari jualan di Shopee ini seperti apa? Dan setelah itu kita merasakan bisnis kita jauh lebih growing, sampai 770 persen kenaikan omzetnya," kata Dini.
Dini pun mengakui bahwa setelah terjun ke dunia e-commerce, pangsa pasar produk Damakara meluas mencakup seluruh Indonesia. Bahkan Damakara pun sukses menembus pasar internasional merambah Malaysia, Singapura, hingga Taiwan.