Menteri ESDM Singgung Nama Maspion di Program Bagi Rice Cooker Gratis

CNN Indonesia
Jumat, 13 Okt 2023 14:25 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut rice cooker gratis yang akan dibagikan mempunyai ciri; tinggi kandungan dalam negerinya. Ia sempat menyinggung nama Maspion. (ANTARA FOTO/Didik Setiawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sedikit membuka jenis rice cooker yang akan dibagikan gratis kepada masyarakat.

Ia mengatakan rice cooker itu memiliki kandungan lokal besar. 

"Mereknya apa ya, pokoknya dalam negeri lah,TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Yang tukang bikin itu kan banyak, apa coba, Maspion siapa lagi itu coba," katanya kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (13/10).

Pemerintah akan membagikan 500 ribu rice cooker gratis kepada masyarakat pada tahun ini. Untuk melaksanakan program tersebut, Kementerian Keuangan sudah menggelontorkan anggaran Rp347,5 miliar.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan sejumlah aturan sudah dirilis untuk melaksanakan program tersebut.

Pertama, Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.

Kedua, Keputusan Menteri ESDM Nomor 548.K/TL.04/DJL.3/2023.

Ia mengatakan pembagian 500 ribu rice cooker itu berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW.

Menurutnya, program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilogram (kg) atau setara 9,7 juta tabung 3 kg.

Jisman juga mengklaim program ini akan bermanfaat untuk pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG.

"Untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3kg yang digunakan untuk memasak. Bagi PLN program ini dapat meningkatkan penjualan listrik," imbuh Jisman melalui keterangan resmi, Senin (9/10).

Meski demikian, Arifin belum mau mengungkap kapan program bagi-bagi rice cooker itu akan dilaksanakan. 

"Ya kita tinggal menyelesaikan saja prosesnya. Sekarang kita lihat governancenya bagaimana untuk penyalurannya," katanya.



(mrh/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK