JKTMetro Resmi Dapatkan Konsesi Jalan Tol Cikunir-Ulujami
PT Jakarta Metro Expressway (JKTMetro) yang merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk yang dimiliki secara mayoritas, resmi menjadi pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami yang akan menghubungkan wilayah Jati Asih, Bekasi, dengan Ulujami, Jakarta Selatan.
Direktur Utama JKTMetro, Danni Hasan menyatakan bahwa proyek jalan tol sepanjang kurang lebih 21,6 kilometer itu telah melewati proses pengadaan atau lelang. Proyek JORR Elevated ini memiliki nilai investasi kurang lebih Rp21,3 triliun dengan masa konsesi 45 tahun, termasuk masa konstruksi.
"Pembangunan Jalan Tol Cikunir-Ulujami ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 1 (JORR-1) eksisting saat ini," kata Danni.
Danni menambahkan, pembangunan jalan tol ini juga akan dapat mengurangi waktu tempuh rata-rata pengguna JORR-1 eksisting dengan meningkatkan kapasitas, serta penyediaan jalur alternatif jarak jauh bagi pengendara yang berpergian dari dan ke Bandara Soekarno Hatta.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri, mengatakan menyambut baik hasil keputusan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tersebut, sehingga pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui proyek strategis salah satu tol terpadat di Jakarta itu dapat diwujudkan.
"Kami berharap, proyek ini dapat memberikan prospek yang menguntungkan bagi anak usaha ke depannya," ujar Ramdani.
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Elevated Cikunir-Ulujami dengan BPJT Kementerian PUPR telah dilaksanakan pada Rabu (11/10) lalu, antara Danni Hasan selaku Direktur Utama JKTMetro dan Miftachul Munir sebagai Kepala BPJT.
JKTMetro merupakan badan usaha yang didirikan khusus untuk pengusahaan jalan tol oleh konsorsium yang terdiri dari PT Marga Metro Nusantara (MMN) sebagai anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 85 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan kepemilikan saham 10 persen, dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar 5 persen.
(rea)