Perhelatan balap motor internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak hanya sukses dari segi penyelenggaraan, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Salah satunya adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Lombok yang meraup untung besar dari penjualan dagangan mereka. Dengan demikian, acara ini turut menyumbang pertumbuhan ekonomi di Lombok.
Dalam gelaran ini, Pertamina Patra Niaga mengajak lebih dari 40 UMKM binaan dari NTB untuk mengenalkan berbagai cinderamata khas Lombok. Seperti aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, Batik khas Lombok serta produk makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyampaikan, bahwa kehadiran UMKM binaan ini sebagai bentuk dukungan Pertamina untuk memperkenalkan Lombok ke dunia internasional.
"Ini merupakan upaya Pertamina bersama dengan Pemerintah untuk mengembangkan dan mengenalkan Lombok ke dunia internasional," kata Riva dalam keterangannya dikutip Selasa (17/10).
Menurut Riva, hal ini dilakukan karena gelaran MotoGP memiliki komunitas dan juga penggemar yang ada di seluruh penjuru dunia.
"Disini kita kenalkan bahwa UMKM kita bisa membawa dan membantu dalam mengenalkan kekhasan Lombok dan juga mengembangkan industri pariwisata Indonesia, khususnya di Lombok ini," ujar Riva.
Riva melanjutkan, Pertamina Patra Niaga sangat bangga dan senang bisa menggandeng UMKM pada Pertamina Grand Prix of Indonesia tahun 2023 ini.
Menurutnya, selain membuka pasar dan peluang perputaran ekonomi, kehadiran UMKM ini juga memenuhi kebutuhan para penonton MotoGP di Pertamina Mandalika International Circuit.
"Puji syukur selama 3 hari melayani masyarakat, teman-teman UMKM dapat menjalankan bisnisnya dengan baik, perputaran ekonominya luar biasa," kata Riva.
"Harapan kami kedepannya UMKM ini dapat membawa Indonesia, mewakili Lombok dan Nusa Tenggara ke dalam event dan kancah selanjutnya yang lebih tinggi lagi," tutur Riva.
Salah satu UMKM binaan Pertamina Patra Niaga, Janual Aidi, pemilik D'Etnik Mutiara Lombok menyatakan kegembiraannya turut serta dalam event ini. Menurutnya ini merupakan pengalaman yang luar biasa.
"Alhamdulillah kami rasa ini sangat menyenangkan karena punya pengalaman bisa masuk di event sebesar ini," ujar Janual.
Dalam event ini Janual menjual perhiasan mutiara khas Lombok. "Disini ada cincin mutiara dari air laut dan air tawar, ada gelang juga. Kami sudah persiapan membuka booth, mulai dari training dan persiapan lainnya," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Maemunah, salah satu peserta booth UMKM UD. Nandita Mitra Binaan Pertamina yang menjual berbagai macam makanan ringan.
Dengan sumringah Maemunah menyampaikan kesannya atas pengalamannya yang sudah dua tahun berturut- turut ikut dalam event ini.
"Menyenangkan, dan penonton antusiasnya ramai, berkat Pertamina juga kita dibina dan ada kemajuan dalam mengelola usaha," ujar Maemunah.
Keterlibatan UMKM binaan dalam ajang internasional ini, merupakan salah satu dukungan Pertamina Patra Niaga dalam mencapai cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu implementasi program-program berbasis Environmental, Social and Governance (ESG), dengan harapan dalam event-event selanjutnya, produk UMKM ini juga makin beragam dan tentu terjadi pemutaran ekonomi mereka.
(inh)