Menteri PPPA: PNM Mekaar Jadi Potensi Besar Pemberdayaan Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menilai PNM Mekaar memiliki potensi besar dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia. Hal ini disampaikan saat kunjungan bersama Tim Kementerian PPPA ke Kantor Pusat PNM di Menara PNM, Senin (16/10).

Dia pun meminta Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, agar terus mengawal potensi Account Officer (AO) PNM Mekaar.

"Yang seperti ini kita harus dikawal, bagaimanapun ini potensi besar," ujarnya saat mengunjungi Ruang Pusat Monitoring PNM bersama Deputi Bidang Kesetaraan Gender KPPPA, Leny Nurhayanti Rosalin.

Dia pun bercerita beberapa kali bertemu dengan nasabah dan petugas pendamping (AO) PNM Mekaar di Aceh dan Bali. Ia pun takjub mengetahui bahwa Nasabah PNM Mekaar 100 persen perempuan dan 98 persen pendampingnya adalah perempuan.

Ia lalu mengapresiasi kemampuan AO PNM dalam menjelaskan isu gender dengan bahasa yang cocok dengan masyarakat.

"Saat di Klungkung, AO PNM masih membuat saya takjub kok bisa menjelaskan tentang isu gender dengan bahasa yang cocok dengan masyarakat," tambahnya.

Melihat potensi yang dimiliki AO dan nasabah PNM, Bintang berpesan agar PNM terus memaksimalkan pemberdayaan perempuan.

Tidak hanya berhenti pada menyejahterakan mereka dengan memberikan pemberdayaan intelektual dan sosial secara insedental, PNM juga harus terus mengembangkan potensi perempuan Indonesia melalui program pelatihan yang dimiliki secara berkelanjutan.

Arief pun menyambut baik pesan dari Bintang. Ia mengatakan bahwa PNM akan mendukung pendidikan AO hingga jenjang sekolah berikutnya.

"Potensi mereka yang masih lulusan SMA/K Sederajat sangat besar dengan semangat militannya dan kewirausahawan yang tercermin di lapangan," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10).

Lebih lanjut di menekankan bahwa PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

Maka dari itu, PNM terus melakukan pemberdayaan nasabah melalui program pelatihan, baik secara formal maupun informal. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan nasabah dalam berwirausaha.

Pemberdayaan yang terus dilakukan PNM diharapkan dapat membentuk ekosistem yang berkelanjutan. Secara periodik mingguan diadakan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) oleh AO untuk memberikan semangat kepada anggota kelompok dalam upaya meningkatkan kinerja usahanya.

Dalam pertemuan ini juga diterapkan pelatihan sederhana dengan beberapa modul oleh AO kepada nasabah. Modul ini pun juga secara tidak langsung meningkatkan skill AO dalam berwirausaha.