PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI merespons temuan Mabes Polri terkait penyebab anjloknya Kereta Api (KA) Argo Semeru relasi Surabaya-Jakarta karena masalah bantalan rel akibat erosi.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Penyebab kecelakaan KA sesuai dengan statement Pak Dirut KAI, bahwa masih dalam pemeriksaan dan menunggu hasil investigasi dari KNKT, Direktorat Jenderal Keselamatan Kemenhub dan KAI," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya menerima laporan anjloknya KA Argo Semeru pada Selasa (17/10) pukul 13.45 WIB. Beberapa menit berselang melintas KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya di jalur berlawanan.
Lihat Juga : |
"Jarak hanya beberapa menit dan di sini situasinya (lintasan) lengkung ya jadi pada waktu kecepatan kira-kira 78 kilometer per jam, masinis Argo Wilis sudah melakukan pengereman maksimal," kata Didiek di lokasi, Rabu (18/10).
"Namun dengan kecepatan 78 itu jarak sekitar 500 sampai 600 ini tidak bisa dihindari. Ini masinis sudah melakukan langkah penyelamatan yang optimal untuk menjaga agar kejadian tidak lebih parah," sambungnya.
Didiek memastikan kedua KA dalam kondisi baik sebelum berangkat dari stasiun masing-masing.
PT KAI bersama KNKT berencana meminta keterangan lebih lanjut dari masinis KA Argo Wilis dan Argo Semeru demi menggali penyebab insiden ini. Pemeriksaan meliputi pola komunikasi antar masinis dan pusat pengendalian (pusdal).
"Masinis komunikasi dengan pusdal, antara masinis tidak ada komunikasi maka untuk itu nanti akan kita teliti prosesnya dengan bantuan KNKT dan direktur keselamatan," katanya.