Rupiah Lesu ke Rp15.993 di Awal Pekan Imbas Perang Hamas-Israel

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.933 per dolar AS pada Senin (23/10) sore. Mata uang Garuda melemah 61 poin atau minus 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.943 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Tercatat, rupee India melemah 0,05 persen, won Korea Selatan minus 0,06 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.

Lalu, ringgit Malaysia melemah 0,26 persen, yuan China minus 0,03 persen, dan peso Filipina minus 0,04 persen. Sedangkan, bath Thailand menguat 0,02 persen dan dolar Singapura stagnan.

Sementara, mata uang negara maju kompak ambruk. Dolar Kanada melemah 0,09 persen, Euro Eropa minus 0,06 persen, dolar Australia minus 0,16 persen, Poundsterling Inggris minus 0,02 persen, dan franc Swiss minus 0,13 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang Asia pada umumnya melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off di pasar.

Hal terjadi karena imbal hasil obligasi AS yang kembali naik oleh kekhawatiran akan prospek suku bunga bank sentral AS (The Fed).

"Investor mengantisipasi data ekonomi PDB (produk domestik bruto) AS kuartal III yang kuat Minggu ini serta pidato Powell," kata dia kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, kekuatiran eskalasi perang Israel-Hamas juga menekan pergerakan rupiah.

[Gambas:Video CNN]