Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.651 per dolar AS pada Kamis (9/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 1 atau minus 0,01 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Tercatat won Korea Selatan melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,20 persen, dan dolar Singapura melemah 0,01 persen.
Sedangkan peso Filipina menguat 0,20 persen, baht Thailand plus 0,02 persen, yuan China menguat 0,05 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dan yen Jepang menguat 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, mata uang negara maju juga bervariasi. Tercatat poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dolar Kanada melemah 0,03 persen, dan franc Swiss minus 0,03 persen.
Sedangkan dolar Australia plus 0,06 persen dan euro Eropa plus 0,06 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan meski rupiah melemah, namun masih memiliki peluang menguat terbatas dengan investor menantikan data penjualan ritel Indonesia yang diprediksi akan lebih tinggi.
"Namun penguatan akan terbatas dengan data inflasi China yang baru dirilis menunjukkan penurunan harga yang mencerminkan permintaan masih lemah," kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS - Rp15.700 per dolar AS.