3 Program 'Unggulan' Prabowo-Gibran yang Sudah Ada di Era Jokowi

2. Dana abadi pesantren

Gibran pun mengungkapkan dirinya dan Prabowo akan membentuk dana abadi pesantren. Menurutnya, program ini dirancang untuk kesejahteraan kelompok santri.

Sebagai informasi, Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbanyak di dunia memiliki sekitar 36 ribu pondok pesantren dengan lebih dari 4,5 juta santri.

"Dana abadi pesantren. Ini adalah mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019," ucap Gibran.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu Andin Hadiyanto mengatakan Dana Abadi Pesantren sebenarnya memang sudah ada.

Lihat Juga : Kemenkeu soal KIS Lansia Ala Gibran: Harusnya Program Saat Ini Cukup

Ia menyebut Dana Abadi Pesantren tidak terpisahkan dari Dana Abadi Pendidikan. Andin mengatakan Dana Abadi Pendidikan saat ini berjumlah Rp106,1 triliun

Lalu, dari total dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ada Rp134,1 triliun yang dicairkan. Khusus untuk pesantren, belanja tahun ini dialokasikan Rp250 miliar.

"Pengelolaan programnya sendiri dikelola oleh Kemenag dan dibiayai LPDP. Prosesnya berjalan, saat ini sedang lakukan seleksi-seleksi. Tujuannya meningkatkan kapasitas santri dan juga para pembina santri, seperti program persiapan beasiswa, multimedia pesantren, pengambilan fatwa, dan lain-lain," jelasnya.

3. Kredit startup milenial

Gibran juga menyinggung program yang berkaitan dengan perkreditan. Putra sulung Jokowi itu berencana memberikan dukungan bagi kelompok milenial yang ingin mengembangkan perusahaan rintisan.

Adapun dukung tersebut diberikan dalam bentuk kemudahan kredit bagi kaum muda yang berkutat di bisnis startup.

"Sekarang sudah ada yang namanya KUR. Sudah ada yang namanya Kredit Mekar, sudah ada Wakaf Mikro, ada Kredit Ultra Mikro, nanti akan kami tambahkan lagi kredit startup milenial. Ini untuk bisnis-bisnis para milenial yang berbasis inovasi dan teknologi," kata Gibran.

Kredit startup milenial yang dimaksud Gibran sebenarnya sudah pasuk dalam program KUR saat ini. Pasalnya, KUR memang menyasar individu yang memiliki usaha.

Lihat Juga : Sri Mulyani Klaim Impor Beras Solusi Bantu Rakyat Miskin

Berikut syarat untuk mendapatkan KUR:

1. Individu (perorangan)

2. Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan

3. Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)

4. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit

5. Persyaratan administrasi: identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)