Harga Beras Melesat 29,2 Persen, Apakah Petani Untung?

CNN Indonesia
Rabu, 01 Nov 2023 14:41 WIB
BPS mencatat harga beras melesat 29,24 persen secara tahunan (year on year/ yoy) pada Oktober 2023. Lonjakan terjadi salah satunya imbas kelangkaan pasokan.
BPS mencatat harga beras melesat 29,24 persen secara tahunan (year on year/ yoy) pada Oktober 2023. Lonjakan terjadi salah satunya imbas kelangkaan pasokan. Ilustrasi. (Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras melesat 29,24 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Oktober 2023. Lonjakan terjadi salah satunya imbas kelangkaan pasokan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kenaikan harga beras tertinggi terjadi di tingkat penggilingan, yakni 3,31 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 29,24 persen yoy.

Lalu, di tingkat grosir naik 2,13 persen mtm serta 21,64 persen secara tahunan. Sedangkan harga beras di level eceran meroket 1,72 persen secara bulanan dan 19,12 persen yoy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun kenaikan harga (beras dan cabai) juga dipengaruhi kelangkaan pasokan, namun BPS secara spesifik tidak mencatat mana daerah yang mengalami kekurangan pasokan. Data tentang pasokan tersebut dapat ditanyakan ke instansi terkait, salah satunya di Badan Pangan Nasional (Bapanas)," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).

Pudji juga mengingatkan kenaikan harga beras bersifat sementara. Besaran kenaikan yang diterima petani pun tak sebesar lonjakan harga beras. Hal itu tercermin dari nilai tukar petani (NTP0 yang hanya meningkat 2,68 persen.

"Kita perlu berhati-hati dengan kata keuntungan karena kenaikan harga beras yang diterima petani padi ini sifatnya temporer, sangat berfluktuasi. Dari sisi harga nilai tukar petani (NTP) tanaman pangan per Oktober 2023 naik 2,68 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 2,91 persen, salah satunya didorong kenaikan harga gabah," sambung Pudji.

Terlepas dari itu, BPS mengamini bahwa beras menyumbang andil inflasi terbesar pada Oktober 2023. Secara bulanan, inflasi beras mencapai 1,72 persen dengan andil 0,06 persen.

Ia mengatakan beras merupakan komoditas penyumbang andil inflasi terbesar selama 3 bulan berturut-turut sejak Agustus 2023. Pudji menyebut inflasi beras pada Oktober 2023 tersebar di 87 kota indeks harga konsumen (IHK).

"Sementara itu, terdapat 2 kota deflasi beras dan 1 kota lainnya stabil. Secara akumulatif, selama 2023 beras juga menyumbang andil inflasi terbesar 0,49 persen secara year to date (ytd) di Oktober 2023," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER