Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita tentang langkahnya diam-diam menyiapkan pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jokowi berkata semua bermula 2016. Saat itu, ia berniat mengkaji ulang rencana pemindahan ibu kota negara yang pernah digagas Sukarno dan Soeharto.
"Sembilan tahun lalu, secara diam-diam saya membentuk tim untuk melihat kembali gagasan-gagasan yang telah dilakukan oleh presiden pertama, presiden kedua, dan selanjutnya," kata Jokowi di IKN, Kamis (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, ia menyoroti pembangunan yang tidak merata di Indonesia. Jokowi melihat 56 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa.
Lalu perputaran ekonomi di Indonesia berpusat di Jawa. Sekitar 57 persen ekonomi, ucapnya, ada di sekitar Jakarta.
"Kita perlu yang namanya pemerataan, baik pemerataan pembangunan ekonomi dan infrastruktur," ujarnya.
Tujuh tahun berjalan, pembangunan IKN telah dimulai. Jokowi berkata pemerintah sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar.
Sudah ada tiga rumah sakit yang mulai dibangun. Lalu ada satu sekolah internasional dan satu sekolah negeri yang mulai dibangun. Selain itu, lima sekolah dasar negeri di sekitar IKN mulai direvitalisasi.
"Saya senang setelah pemerintah memulai dengan membangun istana presiden, kantor menteri, dan lainnya, sampai hari ini hitungan kita sampai Desember nanti total Rp45 triliun akan memulai pekerjaannya di Ibu Kota Nusantara," ujarnya.
(dhf/pta)