KCI Gandeng INKA Remajakan 19 Rangkaian KRL dengan Biaya Rp2,2 T

CNN Indonesia
Selasa, 07 Nov 2023 12:16 WIB
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng PT INKA (Persero) untuk proses retrofit atau peremajaan 19 trainset (rangkaian) KRL mulai 2023-2024.
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng PT INKA (Persero) untuk proses retrofit atau peremajaan 19 trainset (rangkaian) KRL mulai 2023-2024. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng PT INKA (Persero) untuk proses retrofit atau peremajaan 19 trainset (rangkaian) KRL mulai 2023-2024.

"Kemarin kami sudah tanda tangan di Madiun pada 3 November dengan total 19 trainset yang akan kami retrofit bersama INKA," ucap VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam konferensi pers, Senin (6/11).

Ia pun mengatakan biaya untuk retrofit itu mencapai Rp2,2 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anne menjelaskan kerja sama ini juga merupakan sinergi dari kelanjutan kontrak di mana sebelumnya KAI Commuter dan INKA telah menandatangani kontrak untuk pengadaan 16 trainset KRL baru.

Anne menyebut proses retrofit itu dilakukan secara bertahap. Adapun dalam setiap tahapannya KAI Commuter akan mengirimkan empat trainset untuk retrofit.

Setelah empat trainset itu selesai, selanjutnya empat rangkaian lainnya kembali dikirim ke INK. Sementara, proses pengerjaan retrofit akan membutuhkan waktu selama 13-15 bulan.

Anne juga mengatakan pada proses retrofit sarana KRL ini pun KAI Commuter telah mengantongi perizinan dari pihak regulator.

Ia mengatakan dalam retrofit teknologi yang digunakan sama seperti KRL baru. Menurut Anne, bedanya hanya badan kereta yang tetap digunakan.

Anne pun berjanji proses retrofit tidak akan mengurangi frekuensi operasional yang saat ini berjalan.

"Kebijakan KAI Commuter tidak akan mempengaruhi frekuensi operasional," ucapnya.

Lebih lanjut, Anne juga mengatakan pihaknya menargetkan impor tiga rangkaian KRL bisa segera tiba tahun depan.

Meski demikian, ia belum bisa membocorkan dari negara mana Indonesia akan mendatangkan KRL tersebut. Selain itu, ia juga belum bisa merinci berapa biaya yang dibutuhkan.

"Soal impor itu tiga rangkaian. Itu targetnya 2024-2025 mulai bisa mengoperasikan. Saat ini sedang proses, teknologinya apa, dari mana setelah selesai proses lelang baru diumumkan," kata Anne.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER