Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa konektivias menjadi kunci utama pembangunan ekonomi terpadu di wilayah ASEAN.
Pertumbuhan ekonomi ASEAN yang pada 2022 mencapai 5,7 persen year-on-year (yoy) diprediksi terus berlanjut pada 2023. Sementara di dunia, kawasan ASEAN menjadi ekonomi terbesar kelima, serta eksportir terbesar keempat.
Airlangga optimis, pertumbuhan ekonomi ASEAN yang didukung konektivitas akan turut mendorong ketahanan perekonomian Asia tahun ini, juga pada tahun-tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang digelar pada momen Keketuaan Indonesia September lalu menghasilkan komitmen terkait konektivitas ASEAN, yang antara lain memastikan implementasi Visi Komunitas ASEAN 2025 secara efektif, dan melanjutkan kemajuan implementasi rekomendasi Mid-Term Review (MTRs) Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025.
"Tidak hanya membuat kebijakan saja, tetapi juga secara praktis melakukannya agar infrastruktur dan konektivitas di ASEAN dapat segera terwujud," kata Airlangga dalam The 14th ASEAN Connectivity Symposium di Jakarta, Rabu (8/11).
Senada, President Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tetsuya Watanabe mengatakan, konektivitas ASEAN terbukti menjadi landasan strategi pemulihan ASEAN pascapandemi dengan melibatkan koordinasi kebijakan, pengumpulan sumber daya, dan pembentukan kemitraan yang memperkuat ketahanan kawasan.
Pada kesempatan itu, Deputy Secretary-General of ASEAN for ASEAN Economic Community Satvinder Singh menyatakan bahwa ASEAN harus terus menambah kapasitas dan memperkuat pijakan regional. Sehingga, manfaat konektivitas ASEAN dan Komunitas Ekonomi ASEAN dapat dimaksimalkan.
Satvinder menilai, Airlangga berperan besar dalam capaian saat ini.
"Kepemimpinan Airlangga selaku Ketua Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaian tersebut," katanya.
Sejalan dengan pertumbuhan solid perekonomian ASEAN, perekonomian Indonesia pada kuartal III-2023 juga tercatat tumbuh positif sebesar 4,94 persen (yoy).
Angka itu pun diikuti tingkat inflasi yang terkendali, sebesar 2,56 persen pada Oktober 2023, serta indikator-indikator sosial yang membaik, antara lain penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Selain itu, Indonesia berhasil kembali menjadi negara berpendapatan menengah atas berdasarkan klasifikasi Bank Dunia, dengan pendapatan per kapita sebesar US$4,580.
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa peluncuran DEFA akan melipatgandakan nilai ekonomi digital di ASEAN pada 2030, dari US$1 triliun menjadi US$2 triliun.
"Agenda ekonomi berkelanjutan juga akan dipercepat melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik regional," ujar Airlangga.
Adapun negara-negara ASEAN juga berkomitmen mengembangkan Agenda Konektivitas ASEAN Pasca-2025 sebagai bagian dari Komunitas ASEAN Pasca-2025. Untuk itu, pengembangan agenda tersebut akan dilakukan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai referensi utama.
"Saya berharap dalam MPAC 2025 maupun dalam Agenda Konektivitas ASEAN Pasca 2025 dapat mengakomodir rencana aksi yang sejalan dengan penerapan Local Currency Transaction (LCT) sebagai penghubung ASEAN dan rencana ASEAN untuk mengembangkan kendaraan listrik ekosistem di ASEAN," kata Airlangga.
(rea/inh)